KUBU RAYA, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) resmi menutup operasional sebuah pondok pesantren (ponpes) menyusul adanya kasus sodomi dan pelecehan seksual terhadap 6 santri.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, penutupan ponpes tersebut dilakukan setelah adanya rapat koordinasi pemerintah daerah bersama masyarakat dan pihak pesantren.
Muda mendorong, pihak terkait segera memberikan pendampingan terhadap korban. Selain itu juga mendorong penyidik kepolisian memproses tersangka sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Pemkab Kubu Raya telah melakukan rapat koordinasi, hasilnya pesantren itu diperintahkan agar mengosongkan dan menghentikan kegiatannya,” kata Muda saat dihubungi, Senin (23/1/2023).
Baca juga: Diduga Cabuli 6 Santri, Guru Mengaji di Kubu Raya Ditangkap
Dia mengatakan sebenarnya pondok pesantren tersebut belum memiliki izin. Selain itu, dia menilai jika dibiarkan tetap beroperasi bisa memicu kemarahan warga.
“Jika dibiarkan tetap beroperasi, kami khawatir menimbulkan perhatian berbagai pihak sehingga dapat menyulut emosi warga sekitar menjadi anarkis,” ucap Muda.
Sebelumnya diberitakan, AZ (18), seorang tenaga pengajar di sebuah tempat belajar mengaji di Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap atas dugaan pelecehan seksual terhadap enam orang santri yang masih di bawah umur.
Kepala Polisis Resor Kubu Raya AKBP Arief Hidayat mengatakan, pelecehan yang dilakukan berupa oral seks dan ada yang disodomi.
“Terduga pelaku AZ telah kita tangkap dan periksa, serta telah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Arief kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Arief menerangkan, pengungkapan kasus ini bermula dari adanya laporan orang tua korban yang mendapat cerita kedua anaknya telah dilecehkan oleh pelaku selama belajar mengaji.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.