Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa M 7,5 Maluku, Kepala BNPB Tinjau Lokasi, Gubernur Tetapkan Status Tanggap Darurat

Kompas.com - 12/01/2023, 10:04 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama rombongan meninjau daerah yang terdampak gempa M 7,5 di Kepualaun Tanimbar, Maluku, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Update Dampak Gempa M 7,5 Maluku: 359 Rumah Rusak, 8 Korban Luka, 400 Warga Mengungsi

Kunjungan Kepala BNPB ke Taninbaar itu untuk memastikan upaya penanganan berjalan optimal usai gempa magnitudo 7,5 mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Selasa (10/1/2023).

Kepala BNPB Suharyanto bersama rombongan tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon pada pukul 07.00 WIT. Suharyanto lalu memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Maluku di VIP Bandara Internasional Pattimura pada pukul 08.30 WIT.

Baca juga: Tak Hanya Pulau Baru, Luapan Lumpur Membentuk Kawah Muncul di Tanimbar Maluku

“Kemudian Kepala BNPB beserta rombongan langsung bertolak menuju Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar menggunakan transportasi udara untuk mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi,” kata Kepala usat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Kamis.

Status tanggap darurat

Abdul Muhari menyatakan, Gubernur Maluku Murad Ismail telah menetapkan status tanggap darurat usai gempa M 7,5 melalui Surat Keputusan No 86 Tahun 2023 dan Bupati Kepulauan Tanimbar melalui Surat Keputusan Nomor 361/10 Tahun 2023.

Adapun status tanggap darurat bencana di wilayah itu akan berlaku selama 14 hari ke depan terhitung saat musibah gempa itu terjadi.

“Tanggap darurat berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 10 hingga 24 Januari 2023,” katanya.

Baca juga: Kantor Desa di TTS Hancur akibat Gempa M 7,5 Maluku

Abdul Muhari mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Rabu (11/1/202) pukul 19.00 WIB tercatat 203 unit rumah rusak ringan, 5 unit rumah rusak sedang dan 15 unit rumah rusak berat di Kabupaten Kepualaun Tanimbar.

Selain rumah, gempa di daerah itu juga ikut merusak lantai 3 Kantor Bupati Tanimbar dan Tribun Lapangan Mandriak, serta 7 gedung gereja mengalami rusak berat.

“Selain itu, kerusakan fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar masing-masing 1 unit Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Kristen,” katanya.

Baca juga: 290 Rumah di Maluku Rusak akibat Gempa M 7,5, Paling Banyak di Tanimbar

Gempa juga ikut merusak fasilitas kesehatan meliputi 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah, 5 unit Puskesmas, serta 3 unit fasilitas kesehatan militer.

Sementara data kerusakan rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya tercatat sebanyak 87 unit rusak ringan, 32 unit rusak sedang, 22 unit rusak berat serta 7 gereja rusak berat.

Pemerintah Provinsi Maluku telah telah menyalurkan bantuan logistik untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya berupa beras, tikar, selimut, tenda gunung, dan perlengkapan kebutuhan anak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com