KUPANG, KOMPAS.com - Gedung Kantor Desa Nekemunifeto, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), ambruk akibat getaran gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 di Perairan Provinsi Maluku.
"Kondisi Kantor Desa Nekemunifeto rusak berat akibat kejadian gempa kemarin," ujar Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).
Selain kantor desa lanjut Egusem, ada banyak rumah warga di desa setempat dan desa tetangga lainnya yang rusak akibat gempa itu.
Pihaknya, kata Egusem, belum mendata secara detail jumlah rumah warga yang rusak, akibat cuaca yang buruk.
Baca juga: Mengungsi ke Pegunungan Usai Gempa M 7,5, 715 Warga di Tanimbar Kembali ke Desanya
Kondisi cuaca yang ekstrem di wilayah itu, menyulitkan petugas dari instansi terkait untuk mendata jumlah rumah warga yang rusak.
Sementara itu kata Egusem, untuk jalan yang ambles terdapat di dua titik yakni di Kecamatan Kie dan Kecamatan Tobu.
Untuk jalan di Kecamatan Kie, telah diperbaiki setelah pihaknya menurunkan alat berat untuk membersihkan material yang ambles.
Sedangkan di Kecamatan Tobu, hingga saat ini belum bisa diperbaiki, karena cuaca masih buruk.
"Untuk rumah atau bangunan kantor desa serta jalan di Kecamatan Tobu yang rusak, belum biasa ditangani karena masih dalam pendataan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Provinsi Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari, dirasakan hingga sejumlah wilayah di Provinsi NTT.
Baca juga: Warga Desa Watuwey Maluku Barat Daya Terdampak Gempa M 7,5 Maluku Masih Mengungsi di Hutan
Kerasnya getaran gempa menyebabkan jalan raya di Desa Napi, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS ambles.
"Jalan yang putus (ambles) itu sepanjang kurang lebih 300 meter di RT 09, RW 02, Desa Napi," ungkap seorang warga Desa Napi Billy Nakamnanu, kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Akibatnya amblesnya jalan itu lanjut Billy, kendaraan khususnya mobil tidak bisa melintas dari lima desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.