Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Perum Dinar Indah Meteseh Semarang 3 Kali Dilanda Banjir Bandang, Pakar Lingkungan Sebut Pemerintah Abaikan Keselamatan Masyarakat

Kompas.com - 12/01/2023, 07:59 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Perumahan Dinar Indah Meteseh, Semarang, mengaku banjir bandang sudah terjadi untuk yang ketiga kalinya.

Terakhir kemarin, menjadi banjir terparah dengan ketinggian kurang lebih 3 meter atau setara dengan atap rumah warga.

Mengingat ini bukan banjir bandang pertama di sana, Pakar Lingkungan dan Tata Kota, Mila Karmila Unissula menyayangkan sikap pemerintah. Mestinya pemerintah memahami lokasi itu rawan banjir dan melakukan antisipasi.

Baca juga: Sering Terjadi Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang Bakal Direlokasi

“Karena sudah diketahui lokasi itu rawan banjir, kemudian sungai tidak bertanggul (layak) kan artinya pemerintah abai terhadap keselamatan masyarakat,” ungkap Mila kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Mila menilai idealnya pemerintah membangun tanggul yang kuat dan layak supaya air sungai tidak meluap langsung ke pemukiman.

“Dari 2020 lho itu sudah banjir parah, tapi nyatanya sampai sekarang dibiarkan saja, jadi memang ada pembiaran dari pemerintah,” bebernya.

Mila melanjutkan, pemerintah cenderung bersikap reaktif. Sehingga bila ada kejadian baru melakukan upaya. Misalnya dengan menyediakan rumah pompa, yang mana sebenranya itu merupakan penyelesaian jangka pendek.

Lebih lanjut, ia menjelaskan banjir di Kota Semarang utamanya disebabkan tutupan lahan yang semakin berkurang, cuaca ektrem, dan penanganannya.

Sementara faktor cuaca kini dapat diprediski dan diantisipasi, secara jangka panjang pemerintah juga harus memperbaiki tata ruang di Semarang bagian atas dan bawah.

Baca juga: Dewan Minta Pemkot Semarang Evaluasi Banjir di Perum Dinar Indah Meteseh yang Sebabkan Satu Warga Tewas

“Mestinya pemerintah mengatur di atas tidak boleh ada pembangunan perumahan terlalu banyak dan masif. Itu membuat air yang mestinya meresap ke tanah malah jadi turun ke jalan dan mempercepat terjadinya banjir,” lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus DBD di Sumbawa Capai 207 Kasus, Didominasi Usia Anak

Kasus DBD di Sumbawa Capai 207 Kasus, Didominasi Usia Anak

Regional
Cerita Warga yang Lihat Pemusnahan 10,3 Kg Mesiu: Kaget Kok Siang-siang Banyak Polisi Berseragam

Cerita Warga yang Lihat Pemusnahan 10,3 Kg Mesiu: Kaget Kok Siang-siang Banyak Polisi Berseragam

Regional
Kapolri Mutasi 10 Perwira di Polda Kepri

Kapolri Mutasi 10 Perwira di Polda Kepri

Regional
Jabatan Sekda Pemalang Kosong 1 Tahun Buntut Sekda Sebelumnya Korupsi, BKD: Belum Ada yang Daftar

Jabatan Sekda Pemalang Kosong 1 Tahun Buntut Sekda Sebelumnya Korupsi, BKD: Belum Ada yang Daftar

Regional
Gibran dan Kader PDI-P Lain Rapat Internal soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20: Hasilnya Rahasia

Gibran dan Kader PDI-P Lain Rapat Internal soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20: Hasilnya Rahasia

Regional
Pembunuh Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Pelaku Ternyata Petugas 'Cleaning Service' RSUD

Pembunuh Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Pelaku Ternyata Petugas "Cleaning Service" RSUD

Regional
Sindikat Pemalsu SIM di Sawahlunto Dibongkar, 4 Orang Ditangkap

Sindikat Pemalsu SIM di Sawahlunto Dibongkar, 4 Orang Ditangkap

Regional
Jadi Tersangka Pengeroyokan, Siswa asal Bojonegoro Ujian Sekolah di Lapas Tuban

Jadi Tersangka Pengeroyokan, Siswa asal Bojonegoro Ujian Sekolah di Lapas Tuban

Regional
Rem Blong, Vario Adu Banteng Beat di Kismantoro-Wonogiri, Satu Tewas

Rem Blong, Vario Adu Banteng Beat di Kismantoro-Wonogiri, Satu Tewas

Regional
Polisi Buru Bos Judi Online Dipromosikan 2 Selebgram Sumbar, Diduga dari Dalam Negeri

Polisi Buru Bos Judi Online Dipromosikan 2 Selebgram Sumbar, Diduga dari Dalam Negeri

Regional
Anggaran Fotokopi di Puskesmas Ngombol Rp 53,9 Juta, Ini Penjelasan Dinkes Purworejo

Anggaran Fotokopi di Puskesmas Ngombol Rp 53,9 Juta, Ini Penjelasan Dinkes Purworejo

Regional
Kunjungi Maros, Jokowi: Saya Datang untuk Mengecek Beras, karena Sulsel Lumbungnya Beras

Kunjungi Maros, Jokowi: Saya Datang untuk Mengecek Beras, karena Sulsel Lumbungnya Beras

Regional
Kenakan Jaket Piala Dunia U-20 Indonesia, Gibran: Tunggu Saja

Kenakan Jaket Piala Dunia U-20 Indonesia, Gibran: Tunggu Saja

Regional
Polisi Kawal Suporter Bonek Mania Pulang Pergi hingga Perbatasan Semarang, 3500 Personil Sudah Disiagakan

Polisi Kawal Suporter Bonek Mania Pulang Pergi hingga Perbatasan Semarang, 3500 Personil Sudah Disiagakan

Regional
Di Balik Penangkapan Bupati Kapuas oleh KPK, dari Rumah Dinas hingga Harta Setara dengan Nilai Korupsi

Di Balik Penangkapan Bupati Kapuas oleh KPK, dari Rumah Dinas hingga Harta Setara dengan Nilai Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke