Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dewan Minta Pemkot Semarang Evaluasi Banjir di Perum Dinar Indah Meteseh yang Sebabkan Satu Warga Tewas

Kompas.com - 10/01/2023, 18:45 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso meminta Pemerintah Kota Semarang segera melakukan evaluasi terkait izin pembangunan perumahan.

Permintaan evaluasi tersebut, untuk merespons banjir bandang yang menyebabkan nyawa melayang di Perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang beberapa waktu yang lalu.

"Kita minta dilakukan evaluasi untuk perizinan pembangunan rumah yang diajukan oleh pengembang atau developer di kawasan sekitar tanggul," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Mitigasi Banjir Bandang, Plt Walkot Semarang Jalin Koordinasi dengan Pemkab Semarang

Menurutnya, surat izin bangun baru bisa dikeluarkan setelah kondisi tata ruang yang akan dibangun perumahan itu benar-benar aman dari ancaman bencana.

"Harus dicek betul akan berpotensi berbahaya terkena bencana atau tidak," ujarnya.

Dia menjelaskan, perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang diketahui berada di pengkol atau belokan Sungai Babon yang sewaktu-waktu bisa meluap.

"Sehingga ketika limpahan air yang datang dari Kabupaten Semarang, wilayah ini kerap terendam banjir," paparnya.

Jika Joko lihat, pembangunan perumahan di Dinar Indah Meteseh Semarang seharusnya tidak diberikan izin karena lokasinya berdekatan dengan sungai.

"Seharusnya tidak boleh ada izin perumahan di situ," kata Joko.

Untuk itu, dia meminta agar Dinas Tata Ruang (Distaru) Kita Semarang untuk berhati-hati ketika mengeluarkan izin pembangunan perumahan.

"Kita beri catatan, harus berhati-hati ketika memberikan surat izin pembangunan perumahan. Kalau berisiko jangan dibuatkan izin," imbuhnya.

Dia juga berharap, Pemkot Semarang agar bergerak cepat untuk penanganan banjir di wilayah Tembalang, terutama perbaikan tanggul yang jebol kemarin.

"Kita berharap, Pemerintah Kota Semarang agar bekerja lebih cepat untuk menangani tanggul yang jebol, itu langkah pertamanya, "paparnya.

Baca juga: 14 Korban Banjir Bandang Meteseh Semarang Dilarikan ke RS, 2 Meninggal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korpsi Dana Hibah Dispora

Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korpsi Dana Hibah Dispora

Regional
Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Regional
Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Regional
5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

Regional
Silang Sengkarut Ganti Rugi Lahan Warga di IKN...

Silang Sengkarut Ganti Rugi Lahan Warga di IKN...

Regional
Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang gara-gara Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok

Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang gara-gara Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok

Regional
Kisah Marsi, 2 Tahun PKH Anaknya Tak Cair, Pilih Berjualan Gorengan di Bulan Ramadhan demi Menyambung Hidup

Kisah Marsi, 2 Tahun PKH Anaknya Tak Cair, Pilih Berjualan Gorengan di Bulan Ramadhan demi Menyambung Hidup

Regional
1 Nyawa Hilang demi Pertahankan Lahan dari Tambang

1 Nyawa Hilang demi Pertahankan Lahan dari Tambang

Regional
15 Rumah di Sumedang Rusak Diterjang Puting Beliung

15 Rumah di Sumedang Rusak Diterjang Puting Beliung

Regional
Kecelakaan Maut Motor Tabrak Truk Mogok di Tuban, 1 Tewas dan 2 Luka-luka

Kecelakaan Maut Motor Tabrak Truk Mogok di Tuban, 1 Tewas dan 2 Luka-luka

Regional
Anggota Polda Banten Bripka DK Diduga Tewas Bunuh Diri dengan Senjata Laras Panjang

Anggota Polda Banten Bripka DK Diduga Tewas Bunuh Diri dengan Senjata Laras Panjang

Regional
Peliknya 'Kisah Cinta' Kiai Batua, Harimau Buntung di Lampung yang Susah Punya Keturunan...

Peliknya "Kisah Cinta" Kiai Batua, Harimau Buntung di Lampung yang Susah Punya Keturunan...

Regional
Kisah Pilu Balita Tewas usai Disiksa Ibu Kandung karena Perkara Busa Sabun

Kisah Pilu Balita Tewas usai Disiksa Ibu Kandung karena Perkara Busa Sabun

Regional
Suami Bunuh Istri karena Tak Diizinkan Menikahi Adik Ipar yang Dihamili Pelaku, Ini Kronologinya

Suami Bunuh Istri karena Tak Diizinkan Menikahi Adik Ipar yang Dihamili Pelaku, Ini Kronologinya

Regional
Cerita Suharni Si Penangkap Ular 3 Meter di Semarang

Cerita Suharni Si Penangkap Ular 3 Meter di Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke