Moyo mengatakan, polisi yang mengetahui kejadian itu kemudian mendatangi hotel untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Sekira pukul 12.10 WIT, tim identifikasi Polresta tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP kemudian jasad korban langsung dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon,” katanya.
Moyo memastikan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi pun menduga korban meninggal karena penyakit yang diderita.
Baca juga: Keracunan Massal di SMA Siwalima Ambon, Siswa Dipulangkan, Sampel Makanan Diuji di Lab
Hal tersebut sesuai dengan keterangan istri korban yang menyebut bahwa korban mengidap penyakit asam urat dan darah tinggi.
“Dugaan sementara korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya, istri korban juga menerangkan bahwa korban saat ini mengidap penyakit asam urat dan darah tinggi,” sebutnya.
Moyo menambahkan, istri korban menolak jasad suaminya diotopsi dan mengaku ikhlas atas kejadian tersebut.
“Istri korban telah mengiklaskan kematian suaminya dan menolak jasad korban untuk diotopsi,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.