Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban Terseret Banjir di Kupang Terkendala Hujan dan Lumpur

Kompas.com - 16/11/2022, 20:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan dari sejumlah instansi terus mencari Adrohanis Malafu (43), warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang terseret banjir bersama istrinya, Tersia Teti (42).

Sang istri Tersia telah ditemukan tewas beberapa jam setelah kejadian pada Senin (14/11/2022) petang. Sedangkan Adrohanis hingga Rabu (16/11/2022) sore belum juga ditemukan oleh tim penyelamat.

Kepala Kepolisian Fatuleu, Ipda Muslikan Sara, mengatakan, sejumlah pihak yang terlibat dalam pencarian itu yakni Polri, SAR Kupang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kupang.

Baca juga: Merasa Dicabuli Petugas RS Saat Jaga Ibu yang Sedang Sakit, Remaja Putri di Kupang Lapor Polisi

Menurut Muslikan, pencarian korban Adrohanis Malafu dihentikan karena cuaca buruk.

"Hujan dan lumpur yang menghambat pencarian terhadap korban," kata Muslikan kepada wartawan di Kupang.

Baca juga: Suami Istri di Kupang Terseret Banjir, Istri Tewas dan Suami Hilang

Dia pun berpesan kepada warga dan keluarga korban agar tetap sabar dan bekerja sama dengan petugas dalam pencarian.

Tim pencarian juga telah mendatangi rumah korban untuk didata agar bisa mendapatkan santunan dari dinas terkait.

Terpisah, Kepala SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, mengatakan, pencarian terhadap Adrohanis Malafu hingga Rabu (16/11/2002) sore belum membuahkan hasil.

Menurut Putu, kendala pencarian korban antara lain air sungai yang keruh dan berlumpur, mendung dan hujan di ketinggian yang mengakibatkan banjir di hulu sungai, serta jaringan telepon yang terganggu.

“Operasi SAR hari ini masih nihil, tim SAR gabungan beristirahat dan operasi pencarian akan dilanjutkan besok pukul 06.00 Wita,” ujarnya.

Sebelumnya, Adrohanis Malafu (43) dan Tersia Teti (42), pasangan suami istri asal Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terseret banjir di Sungai Sumlili. Sang istri ditemukan tewas. Sedangkan suaminya hilang hingga saat ini.

"Kejadiannya kemarin sore, sekitar pukul 15.00 Wita, saat mereka menyeberang Kali Sumlili yang sedang banjir," kata Camat Fatuleu Barat, Kandidus Neno, kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com