Bupati Kampar, Kamsol merasa puas dengan pelaksanaan Tour de Muara Takus ini.
Bahkan, dia berencana akan mengagendakan ajang ini di kalender tahunan kegiatan Pemkab Kampar.
"Tour de Muara Takus memberi kebaikan bagi Kampar. Yang paling terasa adalah, terhadap promosi pariwisata dan pembenahan jalan umum di sepanjang lintasan yang di lewati pesepeda," ujar Kamsol, saat diwawancarai wartawan, Sabtu.
"Kami sangat bangga dipilih sebagai tuan rumah. Akan kami masukkan dalam kalender tahunan di Kampar," tambah dia.
Di tempat yang sama, Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, bahwa Tour de Muara Takus merupakan momentum untuk memperkenalkan semua aspek yang ada di Bumi Lancang Kuning.
Mulai dari wisata, budaya, adat istiadat, dan ekonomi, terutama di Kabupaten Kampar.
"Tour de Muara Takus ini, bukan hanya wisata dan aspek ekonomi, tapi kita kenalkan dari semua aspek agar semua orang paham dengan Riau. Insya Allah, Riau akan maju tanpa terbendung sampai kapan pun," kata Iqbal.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, ajang ini merupakan pemanasan untuk balapan sepeda Tour de Siak yang akan digelar ke depannya.
"Tour de Muara Takus ini merupakan warming up balap sepeda yang akan dilaksanakan pada Tour de Siak," sebut Syamsuar.
Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Riau, Syahrial Basri mengatakan, ajang ini merupakan kategori nasional dan internasional.
"Jumlah peserta yang ikut event Tour de Muara Takus sebanyak 375 orang. Berasal dari 20 provinsi di Indonesia, serta peserta dari Malaysia," sebut Syahrial.
Ia mengatakan, untuk saat ini ada dua iven balap sepeda berskala internasional yakni, Tour de Siak mewakili wilayah pesisir Sungai Siak dan Muara Takus di posisi daratan Kabupaten Kampar.
Baca juga: Ganjar Janjikan Hadiah Tambahan Rp 50 Juta bagi Pemecah Rekor Nasional di Borobudur Marathon
"Tour de Siak berbeda dengan Tour de Muara Takus, termasuk pada kategori hobi dan fun. Artinya, Tour de Muara Takus ini lebih fokus kepada peningkatan pariwisata dan ekonomi. Terutama peningkatan UMKM lokal," kata Syahrial.
Bagi peserta, lanjut dia, mereka dimanjakan dengan pemandangan wisata di sepanjang rute di Kota Pekanbaru dan Kampar.
Kemudian, di setiap pitstop yang dilalui ada UMKM lokal yang penyediaan makanan khas Kampar seperti palito daun, galopuong, sate ayam kampung, soto, bubur kacang hijau dan lopek bugi.