Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2022, 06:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KABAR mengejutkan bagi keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetjo (51). Pagi itu, seharusnya Iwan berangkat ke suatu seminar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun ternyata, ia tak pernah lagi kembali ke rumah.

Sementara disebutkan hanya ada satu CCTV yang menangkap pergerakan Iwan dari rumahnya di kawasan Tembalang menuju ke Kota Semarang, Jawa Tengah, yakni di pertigaan Akademi Kepolisian (AKPOL) atau kawasan Gajahmungkur, di Semarang.

Belakangan saya mengetahui bahwa Polrestabes Semarang telah mendapatkan sejumlah CCTV, bahkan pergerakan Iwan Boedi, hingga ke Pantai Marina, yang berupa tanah kosong dan alang-alang di Semarang, Jawa Tengah.

"Ada, kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti CCTV di sekitar tempat ini," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada saya di Program AIMAN, Kompas TV, yang tayang setiap Senin pukul 20.30 WIB.

Iwan saksi kunci kasus korupsi

Iwan, seorang pegawai Eselon IV di Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi sejumlah bagian tubuh hilang, yakni kepala, kedua tangan, hingga kaki bagian kanan.

Dua bagian tubuh yang belum ditemukan, yakni kepala dan kaki. Kedua tangan sempat ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari tempat di mana jenazahnya ditemukan pertama kali dalam kondisi terbakar.

"Ada kemungkinan bagian tubuh ini dibuang oleh pelaku karena diduga tidak terbakar sempurna," kata Kombes Irwan kepada saya.

Saya ikut dalam proses pencarian sejumlah bagian tubuh yang hilang. Tiga jam ikut pencarian bersama jajaran Kepolisian Polrestabes Semarang dan Polsek setempat, juga dibantu Satpol PP Pemerintah Kota Semarang.

Saya melihat bagaimana alang-alang di sana sangat tinggi, mencapai 5 meter. Proses pembukaan jalur alang-alang untuk mencari bagian tubuh, menjadi bagian pertama yang dilakukan oleh petugas gabungan di sana.

Tapi sayang, pencarian hanya menemukan yang diduga bagian tulang rusuk dari korban.

Iwan Boedi sedianya diperiksa pada keesokan hari, sebelum ia dinyatakan hilang pada 24 Agustus 2022 lalu.

Mayatnya ditemukan dua pekan kemudian, yakni 8 September 2022, di Pantai Marina, Semarang.

Iwan dilaporkan anggota masyarakat atas sebuah kasus dugaan korupsi yang terjadi pada 2010 silam.

Ketua Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Ronny Maryanto, menyebut ada dugaan Iwan Boedi sengaja dibunuh untuk menutupi kasus dugaan korupsi agar tidak merembet ke oknum pejabat.

Ronny mengatakan, selama ini Iwan tidak memiliki masalah dengan orang lain. Hal itu, kata dia, juga disampaikan oleh keluarga Iwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com