Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Penumpang Turun, Sopir Angkot Sulit Kejar Setoran

Kompas.com - 10/09/2022, 09:38 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dialami para sopir angkutan umum di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, selain dibebani harga kenaikan BBM, para penumpang angkot juga mengalami penurunan.

Di tengah kondisi yang semakin sulit akibat kenaikan harga BBM, Abi Mastan salah satu sopir angkot jurusan Purworejo-Gebang tak putus asa. Sejak pagi ia sudah mangkal bersama puluhan teman senasibnya.

Demi menyambung hidup dan agar asap dapurnya tetap mengepul, menunggu penumpang berjam-jam bukanlah hal yang berat. Tepatnya di perempatan Pasar Kembang jalan KH Ahmad Dahlan Purworejo inilah puluhan sopir itu menjemput rezeki.

Baca juga: Polres Malang Bagikan Sembako kepada Sopir Angkot dan Ojek Online

Sebagai manusia biasa, mengeluh akan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat sepi penumpang adalah hal yang wajar.

Bahkan tak hanya Abi, puluhan sopir angkot lainnya juga mempunyai keluhan yang sama yakni BBM naik, tarif naik, tetapi jumlah penumpang malah turun.

"Jadi sulit kejar setoran Mas, untuk kenaikan tarif sendiri penumpang kadang ada yang mau tapi kadang ada yang enggak mau. jadi kita enggak bisa maksa," katanya saat ditemui dipangkalan angkot pada Jumat (9/8/2022).

Abi menyebut, kondisi saat ini memang benar-benar memaksa rakyat kecil sepertinya untuk terus berjuang walaupun Indonesia sudah merdeka lebih dari 77 tahun yang lalu.

Belum adanya aturan kenaikan tarif yang resmi dari pemerintah juga menjadi salah satu sebab para penumpang enggan membayar lebih dari biasanya. Ayah dua anak ini tak bisa memaksa, kebijakan menaikkan tarif memang inisiatif para sopir angkot sendiri.

Pemerintah yang lamban menaikkan tarif angkot membuat penumpang tak serempak membayar kenaikan tarif angkot walau hanya Rp 1.000–Rp 2.000. Yang terdampak tak lain adalah para sopir seperti Abi dan puluhan sopir lainnya.

"Harapan kita ya segera lah dari Dinas Perhubungan itu mengeluarkan tarif yang resmi," harapnya.

Ia menambahkan, dengan naiknya harga BBM otomatis pendapatnya dalam menarik angkot berkurang. Apalagi ditambah dengan menurunnya minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum karena tarifnya yang naik.

Dalam sehari lanjutnya, untuk mengejar setoran ke bos pemilik angkot. ia harus menarik angkotnya lebih lama dari biasanya bahkan hingga sore hari.

"Kejar target Mas," tutupnya sambil berlalu meninggalkan pangkalan.

Baca juga: Sopir Angkot di Semarang Pusing, Banyak Diprotes Penumpang Setelah Harga BBM Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com