Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Pemalang Ini Terpaksa Naikkan Tarif meski Harus Cekcok dengan Penumpang

Kompas.com - 05/09/2022, 19:41 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu berdampak pada pelaku usaha bidang transportasi.

Salah satunya Agus (53), sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Pemalang. Ia terpaksa menaikkan tarif, meski harus cekcok dengan penumpang.

“Ya kita pusing, penumpangnya sepi tapi harga bensin naik,” ungkap Agus, Senin (5/9/2022) saat ditemui di pangkalan Jalan Menur, Pemalang.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pemprov DIY Akan Kurangi Jual Bahan Pokok ke Luar Daerah untuk Cegah Inflasi

Agus mengatakan pandemi Covid-19 sudah cukup memberatkan karena sepi penumpang. Belum lagi soal menjamurnya ojek online di Pemalang, dan sekarang ditambah naiknya harga BBM.

“Dari ada pandemi Covid kan penumpang sepi, ditambah BBM naik. Orang-orang kan lebih pilih naik motor,” katanya. 

Meski begitu, kata Agus, tak semua penumpang mau menerima tarif yang dipatok sopir seiring kenaikan harga BBM.

“Tarif ya harus dinaikan. Cuma kan ada penumpang yang susah, ada yang gampang. Kadang harus cekcok dulu,” tutur Agus.

Untuk penumpang umum, kini Agus mematok tarif Rp 6.000 hingga Rp 7.000.

“Kalau anak sekolah mah sopir yang menyadari paling Rp 2.000, kalau jaraknya jauh ya Rp 3.000,” katanya.

Agus sendiri biasanya merogoh kocek Rp 100 ribu untuk mengisi bensin kendaraannya. Kini setelah harga BBM naik, dirinya harus mengeluarkan uang Rp 150 ribu agar bisa mengantar penumpang.

“Bahkan bisa lebih dari Rp 150 ribu. Ya nutup enggak nutup. Kalau sore kita pusing. Kita paling cuma dapat bayaran Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu," ungkapnya. 

Dia berharap harga BBM bisa kembali lagi seperti semula. 

“Harapan kita sih harga BBM balik lagi, kenaikan harga ini enggak lama lah, biar semua stabil.” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga BBM bersubsidi per tanggal 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Kenaikan harga BBM itu diumumkan Presiden Jokowi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Arifin Tasrif, menyampaikan, ada 3 jenis BBM yang harganya naik yaitu Pertalite, Solar subsidi dan Pertamax nonsubsidi.

“Pertalite dari Rp7.650 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.” terangnya saat mendampingi Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com