Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagalkan Penyelundupan 4.100 Liter BBM Berubsidi, Polisi Tangkap Pemilik Pangkalan

Kompas.com - 05/09/2022, 18:42 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku menggagalkan penyelundupan ribuan liter bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah dan solar di Maluku Tengah, Senin (5/9/2022).

Ribuan liter BBM bersubsidi yang disita polisi itu terdiri dari 3.800 liter minyak tanah dan 320 liter solar.

Baca juga: Mengenal Papeda, Makanan Khas yang Dihormati di Papua dan Maluku

BBM bersubsidi itu akan diselundupkan dari Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, menuju Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Dalam operasi itu, polisi menangkap AML, pemilik pangkalan BBM di Desa Kaitetu berinisial SA, pemilik 320 liter solar berinisial AR, dan nakhoda kapal berinisial RY.

Selain itu, polisi menangkap tiga ABK lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

Direktur Krimsus Polda Maluku Kombes Pol Harold Wilson Huwae mengatakan, enam orang tersebut ditangkap karena terlibat dalam kasus kejahatan penyelundupan BBM bersubsidi.

“Ada enam orang yang telah ditahan, yakni pemilik pangkalan yang telah menjual sebanyak 1.600 liter minyak tanah ke nahkoda kapal, juga pemilik 320 liter solar dan tiga ABK lainnya,” kata Harold di Ambon, Senin.

Adapun 1.600 liter minyak tanah dan 320 liter solar yang akan diselundupkan ke Pulau Seram itu disita dari dalam kapal yang dinakhodai RY. Ribuan BBM itu disimpan di dalam 96 jeriken berukuran 20 liter.

“Untuk minyak tanah itu ada 80 jeriken berukuran 20 liter dan untuk solar itu ada 16 jeriken,” katanya.

AML diketahui menjual 1.600 liter minyak tanah ke nahkoda kapal dengan harga Rp 4.500 per liter. Sedangkan untuk satu drum minyak tanah ukuran 200 liter dijual senilai Rp 900.000.

Menurut Harold, polisi yang mendatangi pangkalan BBM milik Arhan juga ikut menyita sebanyak 11 drum minyak tanah yang rencananya akan diselundupkan ke Pulau Seram.

“Jadi jumlah total barang bukti yang disita itu ada 3.800 liter minyak tanah dan solar sebanyak 320 liter,” katanya.

Ribuan liter BBM subsidi itu telah diamankan polisi sebagai barang bukti hasil kejahatan. Sementara enam terduga sedang menjalani pemeriksaan di Kantor Ditreskrimsus Polda Maluku.

Baca juga: Kepala SMK di Maluku yang Aniaya 3 Siswanya Terancam Dicopot

“Sementara enam terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan,” katanya.

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Maluku juga membongkar penimbunan 2.400 liter minyak tanah di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Polisi juga mengkap seorang terduga pelaku dalam kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com