Salin Artikel

BBM Naik, Penumpang Turun, Sopir Angkot Sulit Kejar Setoran

Di tengah kondisi yang semakin sulit akibat kenaikan harga BBM, Abi Mastan salah satu sopir angkot jurusan Purworejo-Gebang tak putus asa. Sejak pagi ia sudah mangkal bersama puluhan teman senasibnya.

Demi menyambung hidup dan agar asap dapurnya tetap mengepul, menunggu penumpang berjam-jam bukanlah hal yang berat. Tepatnya di perempatan Pasar Kembang jalan KH Ahmad Dahlan Purworejo inilah puluhan sopir itu menjemput rezeki.

Sebagai manusia biasa, mengeluh akan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat sepi penumpang adalah hal yang wajar.

Bahkan tak hanya Abi, puluhan sopir angkot lainnya juga mempunyai keluhan yang sama yakni BBM naik, tarif naik, tetapi jumlah penumpang malah turun.

Abi menyebut, kondisi saat ini memang benar-benar memaksa rakyat kecil sepertinya untuk terus berjuang walaupun Indonesia sudah merdeka lebih dari 77 tahun yang lalu.

Belum adanya aturan kenaikan tarif yang resmi dari pemerintah juga menjadi salah satu sebab para penumpang enggan membayar lebih dari biasanya. Ayah dua anak ini tak bisa memaksa, kebijakan menaikkan tarif memang inisiatif para sopir angkot sendiri.

Pemerintah yang lamban menaikkan tarif angkot membuat penumpang tak serempak membayar kenaikan tarif angkot walau hanya Rp 1.000–Rp 2.000. Yang terdampak tak lain adalah para sopir seperti Abi dan puluhan sopir lainnya.

"Harapan kita ya segera lah dari Dinas Perhubungan itu mengeluarkan tarif yang resmi," harapnya.

Ia menambahkan, dengan naiknya harga BBM otomatis pendapatnya dalam menarik angkot berkurang. Apalagi ditambah dengan menurunnya minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum karena tarifnya yang naik.

Dalam sehari lanjutnya, untuk mengejar setoran ke bos pemilik angkot. ia harus menarik angkotnya lebih lama dari biasanya bahkan hingga sore hari.

"Kejar target Mas," tutupnya sambil berlalu meninggalkan pangkalan.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/10/093827678/bbm-naik-penumpang-turun-sopir-angkot-sulit-kejar-setoran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke