Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suwandi, Dalang Tunanetra Asal Banyumas, Mencoba Bangkit Setelah Aset Habis untuk Berobat

Kompas.com - 02/09/2022, 09:21 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

Namun ikhtiarnya tidak membuahkan hasil. Dengan kondisinya itu Suwandi sempat terpuruk, baik dari sisi finansial maupun psikologis.

Semangatnya mulai tumbuh kembali setelah dimotivasi rekan sesama tunanetra yang tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).

Lahir kembali

Setelah sekitar tujuh tahun vakum, baru-baru ini Suwandi akhirnya kembali menggelar pentas wayang.

Suwandi kini "lahir kembali" dengan image baru, yaitu sebagai dalang tunanetra.

"Istilahnya sekarang ini sedang trukah, mengawali lagi semuanya dari nol," ujar Suwandi.

Baca juga: Cerita Bripka Sutrisno Jadi Dalang Wayang Kulit, Sampaikan Pesan Cegah Meluasnya PMK di Wonogiri

Suwandi mengatakan, kali pertama pentas di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.

Kemudian di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dan terakhir di Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.

Uniknya, dalam pementasan wayang tersebut Suwandi juga melibatkan beberapa kru sesama penyandang tunanetra.

"Saya memberdayakan teman-teman disabilitas, yang megang orgen dan wirosworonya tunanetra. Saya ingin mengajak teman yang lain, agar teman-teman ada kesibukan," kata Suwandi.

Dengan segala keterbatasannya, Suwandi mengaku, tidak ada kendala sama sekali saat mendalang kembali.

"Saya megang wayang masih terampil. Kalau sudah bakat belajarnya gampang, karena dasarnya senang, buat hiburan dan nguri-uri budaya," kata Suwandi.

Suwandi juga mengaku, selama ini masih terus mengikuti perkembangan dunia pewayangan dengan mendengarkan pementasan wayang yang disiarkan langsung melalui Youtube.

"Tidak memerlukan waktu untuk adaptasi, karena saya mengikuti terus di Youtube pakai HP, sambil belajar. Kalau dasarnya sudah bisa, dengerin saja bisa mengembangkan," ujar Suwandi.

Untuk sekali pementasan, saat ini Suwandi mematok tarif mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

"Kalau pementasan sederhana cukup pakai orgen, drum dan lainnya tarifnya Rp 10 juta, wayang dan sound dari saya semua. Kalau yang lengkap Rp 20 juta," jelas Suwandi.

Selain mendalang, untuk mencukupi kebutuhan keluarga sejak beberapa tahun terakhir Suwandi juga usaha jual beli motor bekas

"Saya juga kadang jadi mediator jual beli mobil. Biasanya dibantu anak saya untuk melihat kondisi motornya, kalau mesin saya bisa tahu dari suaranya," kata Suwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com