Muhadjir menjelaskan bangkit untuk ke depan yang dimaksud adalah Ponpes Al Mukmin Ngruki harus lebih terbuka.
"(Ponpes Al Mukmin Ngruki) sudah terbuka, tapi belum terbuka amat. Nanti harus lebih terbuka," terang Muhadjir.
Kemudian keterlibatan alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki yang sudah mencapai 16.000 orang itu harus intens dalam membangun pondok pesantren.
Muhadjir juga meminta alumni untuk tidak malu menyampaikan jika dirinya merupakan alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki.
"Di kantor saya, di Kemenko PMK juga ada alumni dari Ponpes Al Mukmin Ngruki ini. Dan yang dia pegang sekarang tidak tanggung-tanggung, kebetulan perempuan. Dan dia sekarang mengurusi kerja sama luar negeri Kemenko PMK. Punya dedikasi yang tinggi bahwa saya tidak tahu semula. Baru kemarin setelah saya memimpin upacara 17 Agustus baru ngaku kalau alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, alumni harus memperlakukan Ponpes Al Mukmin Ngruki sebagai rahim kedua setelah ibunya.
Kecintaan dan pengabdian alumni terhadap Pondok Al Mukmin Ngruki harus dilakukan sebagaimana dia memperlakukan terhadap orangtuanya.
"Kenapa? Karena ini (Ponpes Al Mukmin Ngruki) adalah almamater. Almamater itu artinya rahim. Jadi itu yang saya tekankan tadi pada alumni," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.