Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Ungkap Pesan Jokowi dalam Peringatan 50 Tahun Ponpes Ngruki

Kompas.com - 21/08/2022, 14:09 WIB
Labib Zamani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Ribuan alumni menghadiri muktamar dan silaturahmi akbar peringatan 50 tahun Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022).

Para alumni yang hadir dalam acara yakni mulai dari angkatan tahun 1972 atau sejak pondok berdiri hingga angkatan tahun 2022.

Baca juga: Pertama sejak Berdiri, Ponpes Al Mukmin Ngruki yang Didirikan Abu Bakar Baasyir Gelar Upacara Bendera 17 Agustus

Acara juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo KH Hasan Abdullah Sahal, dan tamu undangan lainnya.

Muhadjir mengatakan, kedatangannya ke Ponpes Al Mukmin Ngruki bukan atas nama pribadi. Dirinya mengaku hadir membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dan beliau (Presiden Jokowi) berpesan kepada saya untuk berikutnya Ponpes Al Mukmin Ngruki dalam pengembangannya saya diminta untuk terus memberikan dukungan," kata Muhadjir dalam muktamar dan silaturahmi akbar peringatan 50 tahun di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu.

Baca juga: Menyemai Nasionalisme di Ngruki…

Terkait peringatan 50 tahun Ponpes Ngruki, Muhadjir menilai usia tersebut belum terlalu tua untuk sebuah lembaga pendidikan.

Dia membandingkan dengan Universitas Harvard yang sudah 800 tahun dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sudah berusia 77 tahun.

"Tetapi 50 tahun adalah waktu yang cukup untuk membuat lompatan ke depan. Sehingga saya berharap Ponpes Al Mukmin Ngruki membuat lembaran barulah untuk masa depan setelah usia 50 tahun ini. Boleh merefleksi ke belakang tapi jangan lama-lama. Harus segera bangkit untuk ke depan," ungkap Muhadjir.

Baca juga: Pertama sejak Berdiri, Ponpes Al Mukmin Ngruki yang Didirikan Abu Bakar Baasyir Gelar Upacara Bendera 17 Agustus


 

Muhadjir menjelaskan bangkit untuk ke depan yang dimaksud adalah Ponpes Al Mukmin Ngruki harus lebih terbuka.

"(Ponpes Al Mukmin Ngruki) sudah terbuka, tapi belum terbuka amat. Nanti harus lebih terbuka," terang Muhadjir.

Baca juga: Cerita Ilham, Pengajar Ponpes Al Mukmin Ngruki Jadi Komandan Upacara Peringatan 17 Agustus, Persiapan Hanya 5 Hari

Kemudian keterlibatan alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki yang sudah mencapai 16.000 orang itu harus intens dalam membangun pondok pesantren.

Muhadjir juga meminta alumni untuk tidak malu menyampaikan jika dirinya merupakan alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki.

"Di kantor saya, di Kemenko PMK juga ada alumni dari Ponpes Al Mukmin Ngruki ini. Dan yang dia pegang sekarang tidak tanggung-tanggung, kebetulan perempuan. Dan dia sekarang mengurusi kerja sama luar negeri Kemenko PMK. Punya dedikasi yang tinggi bahwa saya tidak tahu semula. Baru kemarin setelah saya memimpin upacara 17 Agustus baru ngaku kalau alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki," kata Muhadjir.

Baca juga: [POPULER REGIONAL] Baasyir Ikut Upacara HUT ke-77 RI di Ngruki | Polisi di Palu Diduga Terima Suap Rp 4,4 M

Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, alumni harus memperlakukan Ponpes Al Mukmin Ngruki sebagai rahim kedua setelah ibunya.

Kecintaan dan pengabdian alumni terhadap Pondok Al Mukmin Ngruki harus dilakukan sebagaimana dia memperlakukan terhadap orangtuanya.

"Kenapa? Karena ini (Ponpes Al Mukmin Ngruki) adalah almamater. Almamater itu artinya rahim. Jadi itu yang saya tekankan tadi pada alumni," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com