Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Transpuan di Kota Semarang di Tengah Pandemi, Menepis Stigma hingga Bertahan Hidup

Kompas.com - 20/08/2022, 21:55 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Bermula saat pandemi

Pada tahun 2020, kasus Covid-19 di Kota Semarang semakin menggila. Saat itu pemerintah melarang warga untuk berkerumun.

Hal itu membuat guru baca Al-Quran yang biasa menjadi guru mengaji di kampung Randusari terpaksa menutup kelas mengaji untuk warga sekitar.

"Saat itu sepertinya ada PPKM ya jadi dilarang berkerumun. Jadi guru mengaji itu tak lagi mengajar," kata dia.

Imbas adanya kekosongan guru mengaji, membuat sejumlah orangtua yang merupakan tetangga Silvi kebingungan mencari guru mengaji di kampung tersebut.

Lantas, Silvi memberanikan diri untuk menawarkan sebagai guru mengaji bagi anak-anak di sekitar rumahnya. Saat itu, tawarannya disambut positif oleh warga sekitar.

Apalagi, di mata tetanggaya, Silvi memang pintar baca Al-Quran sedari remaja. Selain itu, Silvi juga lahir dan tumbuh di keluarga yang mengerti agama.

Jika dihitung, dia sudah khatam Al-Quran sebanyak tiga kali. Hal itulah yang membuat warga yakin jika Silvi mampu mengajar baca Al-Quran.

"Dulu aku pernah khatam Al-Quran beberapa kali terus coba nawarin buat ngajarin ngaji dan orangtua anak-anak mau," tutur Silvi.

Baca juga: Sebelum Meninggal Hermanto Dardak Sempat Bahas Soal Pemindahan IKN di USM Semarang

Sampai saat ini dia sudah mengabdikan diri sebagai guru ngaji selama tiga tahun. Lambat laun, dia tak hanya mengajar anak-anak melainkan juga orang dewasa hingga ibu-ibu.

Meski mengalami pasang surut warga yang ikut ngaji, pintu rumah Silvi selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin ngaji.

Hal itulah yang membuat warga sekitar semakin banyak yang ikut belajar baca Al-Quran di rumahnya. Kabanyakan, ibu-ibu yang ikut belajar bacca Al-Quran juga berangkat dari dasar.

"Sehingga saya lebih mudah jadi tidak berbeda-beda yang diajarkan," ujar dia.

Kegiatan keagamaan di tempatnya tak hanya setiap sore saja, melainkan setiap satu minggu satu kali juga ada pengajian ibu-ibu yang sudah rutin dilakukan.

Biasanya, pengajian tersebut diadakan ketika malam Jumat. Acara pengajian tersebut sudah berjalan sejak sebelum pandemi Covid-19.

"Awalnya, yang mengurus pengajian itu dulu orangtua saya. Namun, dia sudah meninggal sehingga saya yang meneruskan," ujar dia.

Dia menceritakan, setelah ibunya meninggal Silvi sempat menawarkan kepada warga soal pengajian mingguan teresebut dilanjut atau tidak.

"Saat itu ternyata warga pada ingin dilanjut. Akhirnya ya dilanjut sampai sekarang," imbuh dia.

Meski demikian, Silvi mengaku masih ada beberapa warga yang berpandangan negatif dengan kegiatan mengaji di rumahnya.

Namun, dia memilih untuk diam dan tak menanggapi persoalan tersebut secara serius.

Bagi Silvi yang terpenting adalah selalu berbuat baik dan bermanfaat kepada semua orang.

“Kita tak bisa menuntut semua orang baik dan mengerti kita,” kata Silvi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncangan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncangan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Regional
Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Regional
Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Regional
Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com