Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Vakum, Pawai Pembangunan HUT ke-77 RI di Solo Meriah

Kompas.com - 19/08/2022, 21:39 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pawai pembangunan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) berlangsung meriah di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/8/2022) sore.

Pawai pembangunan dimulai dari Lapangan Kottabarat dengan menyusuri sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga berakhir di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah.

Pawai diikuti ribuan peserta dari berbagai instansi/lembaga, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, dan berbagai komunitas.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menaiki tank (kendaraan tempur) milik TNI AD bersama dengan jajaran Forkopimda berada di barisan depan.

Baca juga: Besok, Sejumlah Ruas Jalan di Solo Bakal Ditutup untuk Pawai Pembangunan Peringatan HUT ke-77 RI

Penampilan Teguh dalam pawai pembangunan HUT ke-77 RI menjadi pusat perhatian warga. Suami Serlly Yusnita memakai kostum ala Presiden pertama RI Soekarno.

Teguh memakai setelan jas bergaya militer, berkacamata hitam, dan membawa tongkat komando. Teguh bersama jajaran Forkopimda kemudian turun dari kendaraan tempur TNI AD di depan panggung kehormatan di Jalan Jenderal Sudirman.

Di panggung kehormatan ini, Teguh bersama jajaran Forkopimda menyapa para peserta pawai pembangunan.

Teguh mengatakan dirinya bukan kali pertama memakai kostum ala Presiden Soekarno dalam pawai pembangunan.

Pada pawai pembangunan masa pemerintahan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, Teguh mengaku sudah memakai pakaian ala Presiden Soekarno.

"Wali Kota zaman Pak Rudy saya sudah ikut (pawai pembangunan). Jadi saya ingin karakter seorang Soekarno bisa jadi contoh," ungkap Teguh, Jumat.

Dirinya mengatakan tidak asal memakai pakaian ala Presiden Soekarno. Tetapi melalui pakaian proklamator tersebut dirinya ingin mengimplementasikan pikiran dan tujuan hidup Bung Karno untuk rakyat Indonesia.

"Jadi bukan kita asal pakai pakaiannya saja. Tapi bisa nggak kita mengimplementasikan pikiran, tujuan hidup beliau untuk berjuang untuk rakyat Indonesia," kata Teguh.

Teguh juga merasa kagum dengan pelaksanaan pawai pembangunan yang berlangsung meriah setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.

"Ini cukup meriah sekali karena dua tahun ini disambut oleh masyarakat, teman-teman asosiasi, instansi, BUMN, BUMD, dan stakeholder yang ada semua jadi satu termasuk TNI/Polri," ungkap Teguh.

Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo Ari Wibowo mengatakan, kirab pawai pembangunan akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai sengan mengambil star dari Lapangan Kottabarat.

Rute kirab pawai pembangunan dimulai dari Jalan Dr Moewardi-Jalan Slamet Riyadi-Bundaran Gladag-Jalan Jenderal Sudirman-Balai Kota Solo.

"Penutupan jalan daerah persiapan mulai pulul 13.00 WIB yakni Jalan Yosodipuro Segmen Simpang Paragon/Simpang Lapangan Kottabarat, Jalan Mawar dan Jalan Kenanga," kata Ari.

Kemudian penutupan jalan pada pelaksanaan kirab dimulai pukul 15.00 WIB hingga selesai, meliputi Simpang Purwosari Kaki Timur, Overpass Manahan Kaki Utara (Jalan MT Haryono), Overpass Manahan Kaki Barat (Jalan Adi Sucipto).

Lalu Simpang Agas Kaki Selatan, Simpang Warung Pelem Kaki Selatan, Simpang Tugu Mamandengan Kaki Selatan, Simpang Loji Wetan Kaki Barat, Simpang Jalan Akses Masuk Jalan Dr Moewardi, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Jenderal Sudirman.

"Pawai akan menggunakan dua lajur di Jalan Jenderal Sudirman. Sehingga median taman di tengah Jalan Jenderal Sudirman dibuka," terang Ari.

Pihaknya juga telah menyiapkan lokasi parkir selama kirab berlangsung. Adapun lokasi parkir itu antara lain di Jalan Sriwedari, Jalan Dr Soepomo, Jalan Honggowongso, Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini, Jalan Diponegoro, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Imam Bonjol, Jalan Museum, Jalan Gatot Subroto, Halaman Balai Kota, Benteng Vastenburg dan Galabo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com