Pada masa pemerintahan panembahan Senggaok, sistem pemerintahan tradisional masih dipertahankan namun mulai masuk ajaran Islam dalam kehidupan kerajaan.
Baca juga: Kerajaan Mempawah: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan
Kemudian, pada masa pemerintahan Raja Opu Daeng Menambun yang bertahta pada tahun 1740, pengaruh Islam semakin kuat.
Kerajaan mulai memadukan hukum-hukum adat lama dengan hukum bersumber pada ajaran Islam.
Kerajaan Tanjungpura merupakan kerajaan tertua di Kaliantan Barat, diperkirakan berdiri sejak abad ke-8.
Hingga saat ini belum ditemukan sumber-sumber sejarah yang mengisahkahn awal berdirinya kerajaan ini.
Kerajaan Tanjungpura memiliki banyak nama, yang disebabkan kerajaan kerap berpindah ibu kota. Perpindahan ibu kota terjadi sekitar abad ke-15.
Nama-nama Kerajaan Tanjungpura di antaranya Bakulapura sebagai daerah taklukan Singasari.
Baca juga: Kerajaan Tanjungpura: Sejarah, Perpindahan Ibu Kota, dan Peninggalan
Awalnya, Kerajaan Tanjungpura bercorak Hindu. Pengaruh Islam mulai terjadi saat ibu kota kerajaan dipindahkan ke Sukadana.
Sultan Muhammad Syaifuddin yang memerintah sekitar tahun 1622-1665 adalah raja pertama yang bergelar sultan.
Kerajaan Landak atau Kerajaan Ismahayana Landak merupakan kerajaan yang pernah berdiri di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Sejarah kerajaan ini hanya memiliki sedikit sumber-sumber tertulis, namun bukti arkeologi masih dapat dijumpai. Salah satunya adalah bangunan istana kerajaan.
Pendiri Kerajaan Landak merupakan bangsawan Singasari yang dipindahkan ke Kelimantan, namun nama aslinya tidak diketahui.
Baca juga: Kerajaan Landak: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan
Raja pertama bergelar Sang Nata Pulang Pali. Hingga raja ketujuh, nama Raja Kerajaan Landak tidak diketahui namanya.
Pada masa pemerintahan Raden Ismahayana, agama Islam masuk serta berkembang di Kerajaan Landak.