Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kurang Gizi di Kota Bandung Masih Tinggi, Kadis PPKB: Bukan Hanya Ibu yang Harus Tahu Soal Stunting

Kompas.com - 16/08/2022, 16:55 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, membenarkan masih adanya kasus stunting di wilayah Kota Bandung.

Akan tetapi, menurut Kenny, jumlah kasus balita stunting di Kota Bandung mengalami penurunan, dari 8,93 persen pada tahun 2020 menjadi 7,59 persen dari sekira 125 ribu balita pada tahun 2021.

"Kalau prevelensi stunting di Kota Bandung pada tahun 2021 itu 26,4 persen. Untuk data tahun 2022 kita sedang proses," kata Kenny kepada Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Kenny mengatakan, pola asuh dan pola perilaku masyarakat menjadi salah satu penyebab adanya kasus stunting di Kota Bandung.

Baca juga: Capai 26,4 Persen, Ini Penyebab Kasus Stunting di Kota Bandung Masih Tinggi

"Sebagai contoh, warga Bandung terutama kaum perempuan kan banyak yang berkarier, mungkin pada saat bekerja, mereka menitipkan anak-anaknya kepada ART yang tidak mengerti tentang gizi. Itu (stunting) bisa terjadi," ujar Kenny.

"Semua harus tahu (persoalan stunting), tidak hanya kaum perempuannya saja, tapi semua anggota keluarga harus tahu tentang stunting, tidak hanya ibunya saja," tegasnya.

Kenny menjelaskan, tidak ada kendala berarti yang berpengaruh terhadap kinerja DPPKB serta jajarannya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Bandung.

"Kalau kendala kita sebut sebagai tantangan yang harus kita cari solusinya," ucap Kenny.

Kenny menargetkan, tidak ada kasus gizi buruk atau zero stunting di Kota Bandung terutama menjelang program Indonesia Emas pada tahun 2045.

Baca juga: Garut Berstatus Merah, Daerah dengan Angka Stunting Tertinggi di Jabar

"Prevalensi tahun 2023 itu harus turun menjadi 19 persen dari 26,4 persen, hingga akhirnya terus turun menjadi zero stunting," jelasnya.

Oleh sebab itu, Kenny menambahkan, DPPKB bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyiapkan langkah-langkah antisipatif, seperti penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat terkait persoalan gizi.

Kenny menyampaikan, sejumlah pihak telah bergabung dalam TPPS di Kota Bandung, antara lain DPPKB, Bapelitbang, Dinkes, DP3A, Kesra, PKK, akademisi, komunitas, dan pihak swasta.

Pasalnya, menurut Kenny, persoalan stunting merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat, bukan hanya pemkot saja.

"Oleh karena itu, kita terus mengedukasi masyarakat dan juga mendorong adanya inovasi-inovasi dalam percepatan penurunan stunting di Kota Bandung," ujarnya.

Baca juga: Ajak ASN Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting, Pj Wali Kota Ambon: Mari Dimulai dari Kita

Kenny mengaku, pihaknya juga akan melakukan audit stunting untuk mengetahui penyebab stunting dari faktor sensitif dan spesifik agar intervensi TPPS lebih tepat dan efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com