"Tentunya juga pelaksanaan monitoring dan evaluasi itu akan terus kita lakukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Nasional, Hasto Wardoyo mengatakan, Jabar adalah salah satu dari 12 provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi stunting tertinggi.
"Provinsi Jawa Barat layak memasang alarm kewaspadaan untuk persoalan stunting," kata Hasto, dikutip dari regional.kompas.com, Selasa (16/8/2022).
Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Jabar yang berstatus biru atau memiliki prevalensi di bawah 10 persen. Hanya Kota Depok yang memiliki prevalensi terendah yakni 12,3 persen.
Baca juga: Soal Kasus Stunting di Kota Malang, Dinkes: Yang Tinggi di Kecamatan Lowokwaru
Hasto menjelaskan, BKKBN memiliki tugas strategis dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting.
Tugasnya harus berfokus kepada sasaran yang mencakup calon pengantin, ibu hamil, pasca persalinan, dan anak-anak usia balita.
“Tidak kalah pentingnya mengubah mindset para calon pengantin untuk memprioritaskan pre konsepsi ketimbang pre wedding," ujar Hasto.
"Pemeriksaan lingkar lengan, lingkar badan, tinggi serta berat badan dari calon mempelai sebagai prasyarat untuk pernikahan sangat penting untuk mencegah kehamilan yang berpotensi stunting,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.