KOMPAS.com - Keluarga Brigadir J mengapresiasi langkah Polri menetapkan mencopot jabatan Fredu Sambo dan memeriksa 25 polisi tidak profesional.
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J, berharap otak penembakan Brigadir J akan segera terungkap.
Sementara itu, Prada Sandi Wiratama gugur usai tertembak rekannya sendiri karena lalai dalam penggunaan senjata.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWJ Brigjen J.O Sembiring mengatakan, peristiwa itu terjadi Kabupaten Lanny Jaya, Papua pada Kamis (4/8/2022) petang.
Berikut ini berita populer regional secara lengkap:
"Harus ditetapkan sebagai tersangka sesuai perbuatannya," katanya.
Sementara Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak, menjelaskan, pihak keluarga memberi acungan jempol kepada Polri terkait perkembangan kasus kematian Brigadir J.
"Kami acungkan jempol buat Pak Kapolri. Kalau ada yang melanggar hukum, ya harus ditindak tegas siapun itu dan apapun jabatannya," kata Roslin.
Baca berita selengkapnya: Pengacara Keluarga Brigadir J Minta Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka Setelah Dimutasi
Danrem mengatakan, almarhum Prada Sandi tertembak di bagian belakang kepala.
"Bahwa telah meninggal dunia satu personel Pos Balingga Satgas Yonif Mekanis 203/AK atas nama Prada Sandi Wiratama Saputra pada Kamis (4/8/2022) sekitar puukul 17.20 WIT," kata dia.
Saat ini, kasus itu sedang dalam penyelidikan TNI. Sementara jenazah Prada Sandi akan diterbangkan ke kampung halamannya di Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca berita selengkapnya: Prada Sandi Gugur Tertembak di Kepala oleh Prajurit Lain, Danrem: Kelalaian Penggunaan Senjata
Tim Cyber Mabes Polri dan Kejaksaan Agung turun tangan untuk menelusuri dalang di balik peretasan situs Kejari Garut.