MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memberikan pendampingan berupa trauma healing kepada para siswa yang bersekolah di SMP tempat WS (13) belajar.
WS adalah korban meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh temannya sendiri, di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis (4/8/2022).
Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Azis Amin Mujahidin menjelaskan, trauma healing yang diberikan berupa pembelajaran yang menyenangkan, humanis, dan motivasi agar siswa tetap bersemangat belajar.
"Semua (diberi trauma healing). Awalnya prioritas siswa yang satu kelas dengan korban, tapi akhirnya semua kita berikan. Pembelajaran yang menyenangkan persuasif, humanis, ini masih dalam tantangan adatif baru, harus pelan-pelan," terang Azis, ditemui di sekolah korban di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jumat (5/8/2022).
Azis berujar, trauma healing akan diberikan setidaknya selama satu sampai dua pekan ke depan. Hasil pengamatan di sekolah, pihaknya melihat kejadian ini mempengaruhi kondisi mental para siswa. Apalagi saat ini pada masa orientasi siswa baru.
"Ya, sekian persen terpengaruh. Di sisi lain bagaimana kita menjaga nyala api semangat pembelajaran ini. Kita juga menyadari betul, pasti mereka menerima informasi dari sana kesini," ucap Azis.
Tidak hanya bagi para siswa, kata Azis, tapi juga orangtua atau wali siswa dikumpulkan untuk diberi edukasi. Hal ini dipandang penting agar mereka tidak mengalami trauma akibat kejadian tragis ini.
"Jangan sampai ada trauma terhadap peristiwa ini. Kita juga akan berikan edukasi, doa bersama setiap hari. Besok juga akan kita lakukan edukasi, informasi kepada orangtua semua kelas 7,8,9. Kita panggil secara shift kita berikan informasi secara proporsonal dan lebih meningkatkan pendampingan terhadap anak-anaknya," papar Azis.
Pendampingan juga diberikan kepada keluarga korban yang hingga saat ini masih terguncang.
"Kita selalu arahkan, setiap hari harus ada yang mendampingi bersimpatik dan membesarkan hati keluarga (korban) dan menjadi kewajiban kita semua di kala saudara berduka bau-membahu membesarkan mental," tutur Azis.
Azis mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Dia pun memastikan akan terus mengawal kasus yang sudah ditangani oleh Polres Magelang ini. Kasus ini sekaligus menjadi evaluasi bagi lembaganya agar ke depan tidak terulang kembali.
Pihaknya mengajak sekolah dan semua pihak agar tak memberikan informasi yang tidak benar dan proporsonal, apalagi asumsi. Pasalnya, ini kasus sudah ditangani oleh pihak yang berwenang.
"Ya semuanya harus bersama-sama atau tanggungjawab bersama, sekolah harus menciptakan lingkungan produktif, yang komukatif, yang menyenangkan interaktif, kemudian membangun komunikasi intens terhadap trilogi pendidikan, yaitu di sekolah, masyarakat dan keluarga," Azis.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja, WS (13), ditemukan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka di perkebunan kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022).
Polisi setempat sudah mengamankan terduga pelaku penganiayaan yang merupakan teman sekolah korban. Motif sementara, kejadian ini dipicu oleh perkara pencurian ponsel korban yang dilakukan terduga pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.