Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Selokan Mataram nan Legendaris yang Membelah Kota Yogyakarta, Dibangun oleh Ribuan Orang

Kompas.com - 23/07/2022, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selokan Mataram adalah saluran air sepanjang 30,8 km yang mengairi 15.734 hektare persawahan di Yogyakarta. Pembangunan selokan tersebut tak lepas dari campur tangan Sultan Hamengkubuwono IX

Kanal buatan yang membelah Kota Gudeg sepanjang 30,8 kilometer, membentang dari timur ke barat menghubungkan Sungai Opak dan Sungai Progo.

Selokan Mataram berhulu di Sungai Progo tepatnya di Bendungan Karang Talun, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan berhilir di Tempuran, Sungai Opak, Randugunting, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: Selokan Mataram, Kanal Irigasi Peninggalan Sultan Hamengkubuwono IX

Bendungan Karang Talun setinggi 20 meter ini letaknya di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, di antara Magelang dan Kabupaten Kulonprogo.

Di sisi kiri-kanan bendungan dibangun tangga berundak yang difungsikan sebagai fasilitas jalan inspeksi. Bendungan buatan 1909 itu menjadi pertemuan dua saluran irigasi.

Selain selokan Mataram ada juga saluran Van der Wijck sepanjang 17 km. Van der Wijck dikenal juga sebagai selokan Mataram II, karena sumber airnya sama, Sungai Progo.

Bendungan ini punya empat pintu air (gejlig) warna biru yang berfungsi memecah arus dari Sungai Progo.

Setiap pintu air mempunyai bantaran yang memanjang sekitar 10 meter dengan menyesuaikan hulu selokan Mataram yang berbelok kurang lebih 35 derajat. Pada salah satu bantarannya dibangun kincir kecil sebagai sumber pembangkit listrik mikrohidro di dusun setempat.

Baca juga: Cross Drain Bawah Selokan Mataram Rusak, Air Luber ke Sawah dan Jalan

Masih di sekitar hulu, ada hal unik yang menjadi ciri khas selokan Mataram. Hal tersebut dijelaskan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Fajar Sulistyo dalam "Selokan Mataram, Dalam Cerita dan Fakta".

Ia menyebut adan terowongan air sepanjang 979 meter, atau berjarak 200 meter dari tepian Sungai Progo. Aliran selokan Mataram melintasi bawah permukaan tanah Desa Bligo, mulai dari Bligo Nggagan menuju Bligo Krajan.

Terdapat pintu keluar air di Krajan dan memanjang sekira 300 meter sebelum bersua bendungan Karang Talun untuk bergabung dengan banyu dari irigasi Van der Wijck.

Selokan membelah Yogyakarta melintasi ujung barat Sleman hingga paling timur. Semakin ke hulu, selokan kian lebar, antara 2-6 meter dan mampu mengairi 15.734 hektare persawahan di sepanjang alirannya.

Baca juga: Petani Buat Sayembara untuk Tangkap Pembuang Sampah di Selokan Mataram

Di wilayah barat, aliran air di selokan itu mampu mengairi Kecamatan Moyudan, Minggir, Seyegan, Mlati. Di utara, kecuali Kecamatan Tempel, Pakem, Turi, dan Ngaglik. Di bagian selatan, air selokan Mataram menghidupkan persawahan Kabupaten Bantul dan sekitarnya serta daerah Prambanan, Kalasan, di wilayah timur.

Alirannya juga ikut membelah kawasan kampus UGM di Buluksumur, Babarsari.

 

Legendaris dan memiliki nilai sejarah

Sejumlah petani membersihkan sampah di Selokan Mataram, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). Ratusan petani bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO), TNI dan Polri bekerja sama membersihkan sampah di Selokan Mataram menyusul banyaknya warga yang membuang sampah serta mengumumkan sayembara berhadiah bagi yang menangkap warga tersebut.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Sejumlah petani membersihkan sampah di Selokan Mataram, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). Ratusan petani bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO), TNI dan Polri bekerja sama membersihkan sampah di Selokan Mataram menyusul banyaknya warga yang membuang sampah serta mengumumkan sayembara berhadiah bagi yang menangkap warga tersebut.
Selokan Mataram sarat nilai sejarah sehingg ditetapkan sebagai cagar budaya.

Keberadaan Selokan Mataram tak lepas dari peran mendiang Sultan Hamengkubuwono IX, Raja Keraton Yogyakarta yang dilantik pada 18 Maret 1940.

Guru Besar Teknik Sipil UGM Budi Santosa Wignyosukarto dalam sebuah diskusi terkait saluran legendaris itu, beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa Sultan resah dengan masuknya Jepang ke wilayahnya pada 1942.

Keresahan itu muncul lantaran Jepang menjalankan program kerja paksa atau romusha di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca juga: Kisah Para Pelapak Buku Legendaris sejak Tahun 1990-an di Stadion Undip Semarang

Sultan kemudian mengajukan usul mengerahkan ribuan rakyatnya untuk membangun selokan Mataram. Selokan ini sebetulnya sudah ada sejak 1588 kendati bentuknya hanya berupa parit pertahanan dan tidak sepanjang sekarang ini dan dialiri air.

Sultan terinspirasi Sunan Kalijaga yang menyatakan Yogyakarta akan subur dan rakyatnya sejahtera jika aliran Progo dan Opak bisa bersatu.

Sebelumnya, Raja Joyoboyo dari Kerajaan Kediri yang berkuasa pada 1135-1159 pernah meramalkan, penyatuan dua sungai di tanah Mataram akan memberikan kemakmuran pada rakyatnya. Hal itu diungkapkan Suherman dalam Selokan Mataram dalam Perspektif Sejarah Lokal yang terbit pada 2018.

Kehadiran saluran irigasi tersebut sangat diperlukan untuk menyuburkan wilayah Yogyakarta yang kekeringan. Kala itu rakyat Yogyakarta hanya bisa makan gaplek dan bertanam singkong. Padahal, usulan itu hanya cara Sultan mencegah Jepang menjadikan ribuan rakyatnya sebagai peserta romusha.

Baca juga: Kios Buku Legendaris di Stadion Undip Semarang, Mencoba Bertahan di Era Serba Digital

Sri Sultan Hamengkubuwono IX diambil sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden RI pada 24 Maret 1973 di Gedung DPR/MPR RI.Deppen dan Ipphos Sri Sultan Hamengkubuwono IX diambil sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden RI pada 24 Maret 1973 di Gedung DPR/MPR RI.
Ide Sultan Hamengkubuwono IX itu tentu saja diloloskan penjajah dan pembangunannya dilakukan pada 1942-1944.

Jepang menamai saluran ini sebagai kanal Yoshihiro, mengacu kepada nama jenderal perang Shimazu Yoshihiro (1535-1619). Ia dikenal karena memimpin 300 pasukannya mengalahkan 3.000 pasukan musuh pada Perang Kizakihira di Kyushu, 1572 lampau.

"Selain berhasil mencegah rakyatnya terjerat romusha, Sultan Hamengkubuwono IX juga menjadikan daerahnya lebih subur karena adanya selokan Mataram ini," ujar Budi.

Budi mengungkapkan, banyak tantangan yang kemudian dihadapi selokan Mataram yang kini menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut.

Baca juga: Kisah Mie Atep Belitung, Kuliner Legendaris Sejak 1973

 

"Ada perubahan tata guna lahan pertanian menjadi permukiman maupun industri. Terjadinya kerusakan jaringan saluran tersier, serta air tanah yang semakin susut. Di samping itu terjadi lonjakan populasi dan pengaruh perubahan iklim," ungkapnya.

Ragil Haryanto dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada 2015 pernah meneliti perubahan tata guna lahan di selokan Mataram yang mengalir di Kecamatan Depok, Sleman sejauh 2,8 km.

Ia menyebut jika pada tahun 1980 kawasan di tepi aliran adalah persawahan, kebun, dan ladang, namun sejak 1990 kondisinya berubah. Saat itu mulai muncul bangunan kampus, permukiman warga, pertokoan, hingga usaha jasa.

Puncaknya, pada 2005 terdapat total 175 unit bangunan untuk usaha.

Oleh sebab itu, pihak BBWS-SO berupaya melakukan perbaikan sebagai bentuk konservasi untuk memperpanjang umur selokan Mataram.

Baca juga: Mie Nyemek Mbah Imo Jaten, Kuliner Legendaris di Karanganyar Jateng 

 

Pada 1980 mereka membangun talud bagian hulu selokan Mataram sepanjang 10 km. Kemudian, secara berkala melakukan pembersihan semak belukar dan rumput di tepian saluran.

"Selokan Mataram perlu kita jaga karena menjadi ikon peninggalan sejarah di Yogyakarta yang menghubungkan Sungai Opak dan Sungai Progo," tegas Kepala BBWS-SO Dwi Purwantoro.

Tanggap darurat juga pernah diberlakukan BBWS-SO ketika tanggul selokan Mataram di Dukuh Cabeyan, Desa Bligo, ambrol.

Kejadian pada 9 Desember 2021 itu menyebabkan tanggul sepanjang 6 meter dan lebar 2,5 meter itu jebol. Ini akibat tak kuasa menahan derasnya debit air saat hujan turun terus-menerus. Kini, segala upaya dilakukan demi bisa terus mempertahankan eksistensi selokan Mataram sebagai urat nadi pertanian masyarakat Yogyakarta.

SUMBER: Indonesia.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com