Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pelapak Buku Legendaris sejak Tahun 1990-an di Stadion Undip Semarang

Kompas.com - 13/07/2022, 15:48 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Di bawah pohon yang rindang, terlihat sejumlah pedagang kios buku di kawasan Stadion Undip, Kota Semarang duduk santai menunggu pembeli datang.

Meski tampak sepi, para pelapak ini tetap optimis membuka kiosnya yang menjual buku-buku dengan sebagian kondisinya bekas dan menua.

Sayangnya, saat ini hanya sekitar 30 kios saja yang masih buka dan menjual buku-buku disana. Sebagian pedagang lain memilih menutup tokonya.

Seny, salah seorang pelapak buku di kawasan Stadion Undip Semarang mengatakan, perkembangan digital sangat berpengaruh terhadap penjualan buku sejak tahun 1990-an.

Terlebih penjualan buku pelajaran yang kurang diminati masyarakat, karena faktor seperti seringnya pergantian kurikulum pendidikan di Indonesia.

"Ini sudah pakai kurikulum merdeka belajar. Tidak tahu nanti kalau ganti presiden, ganti menteri, ganti lagi juga buku-bukunya," jelas Seny.

Ditambah kondisi pandemi Covid-19, penurunan penjualan buku di kios Seny sangat terasa hingga 60 persen.

Untuk menyiasati penjualan, dia harus banting stir mengikuti era jualan online agar bisa tetap dapat untung meski tak banyak.

Baca juga: Peluncuran dan Bedah Buku Panggung, Sosok dan Seni Catatan Jurnalistik Ardus M Sawega di Solo

“Sekarang sepi, tidak seperti dulu. Makanya sekarang disambi dengan penjualan di Tokopedia dan Shopee. Kalau mengandalkan toko ini saja tidak bisa,” papar Seny.

Menurutnya, tantangan terberat penjualan buku yang masih berbentuk fisik saat ini yaitu bersaing dengan perkembangan buku elektronik atau e-book.

Kemudahan akses bagi sebagian orang tentunya banyak dicari meskipun dari sisi harga buku bekas tentu lebih murah.

“Tantangannya e-book. Sekarang kan zamannya sudah internet semua. Kita kalah disitu,” pungkas dia.

Begitu pun dirasakan Feri, penjual buku di kawasan Stadion Undip Semarang. Meskipun buku bekas dan lawas, namun masih ada saja peminat buku bacaan seperti novel dan komik.

Feri tak menampik buku kini semakin ditinggalkan terutama buku ajar yang kurang diminati.

Feri juga menyediakan berbagai buku ajar. Mulai dari mata pelajaran Sekolah Dasar (SD) hingga perkuliahan, seperti RPAL, RPUL, Pepak Bahasa Jawa, Membaca ABJAD Cepat, hingga hasil thesis di beberapa universitas.

Baca juga: Kios Buku Legendaris di Stadion Undip Semarang, Mencoba Bertahan di Era Serba Digital

"Kemarin musim liburan kebanyakan pada cari komik, kalau yang buku pelajaran jarang," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Semarang, Sabrina Mutiara Fitri | Editor Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com