KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat membahas perdagangan bebas dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.
Pembahasan itu dilakukan saat bertemu di Plataran Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (22/7/2022) malam.
Baca juga: 11 Warga Indonesia Dideportasi dari Timor Leste, 2 di Antaranya Masuk Lewat Jalur Ilegal
Viktor mengatakan, dengan kebijakan ekspor kedua negara melalui NTT free trade zone, akan menjadi loncatan besar dan memberi manfaat ekonomi yang sangat signifikan bagi NTT, khususnya di Pulau Timor.
Viktor menyebut, Pulau Timor adalah pulau kecil dengan dua negara. Batas negara di Pulau Timor antara Indonesia dengan Timor Leste, kata dia, hanya terkait batas politik dan kedaulatan, bukan batas budaya, sosial, ekonomi.
Sehingga, yang perlu dibangun bukan hanya aspek politik tetapi juga sosial budaya, ekonomi, serta perdagangan. Dengan menerapkan free trade zone, kata Viktor, ada manfaat besar bagi kedua negara tersebut.
"Saya sudah bicarakan dengan Presiden Jokowi dan beliau sudah menyetujuinya," ujar Viktor.
Menurut Viktor, semua ini akan membawa pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan.
"Terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah membangun pos lintas batas dengan sangat megah. Desain bangun perekonomian perbatasan, bukan hanya membangun pasar, tapi lebih luas itu free trade zone," ujar Viktor.
Viktor menyebut, pembahasan perbatasan harus dirumuskan dengan baik, bukan hanya politik, tetapi juga sosial ekonomi, dan perdagangan. Khususnya, potensi perdagangan kedua negara.
Sementara itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menyambut baik rencana kebijakan free trade zone tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.