12 Kapal Listrik Catamaran Disiapkan untuk Tamu G20 di Hutan Mangrove Belitung

BELITUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 kapal jenis catamaran dipersiapkan menyambut tamu Development Working Group G20 di Arkillaa Mangrove Lounge di Desa Bantan, Membalong, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Kapal dengan konsep dua lambung itu menggunakan tenaga listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Cerita Para Petani Bangka, Harga Pupuk Malah Naik Saat Harga Sawit Menyedihkan

"Untuk transportasi dari lobi vila menuju ke Arkillaa Mangrove Lounge, kami telah siapkan 12 kapal catamaran dengan tenaga listrik yang merupakan pertama di Indonesia," kata Pengelola Famindo Group, Dickson Lim kepada awak media, Jumat (22/7/2022).

Kawasan Arkillaa Mangrove Lounge merupakan perpaduan hunian dengan keindahan alam hutan bakau yang asri.

Dickson menuturkan, pihaknya telah berkomitmen mengembangkan pariwisata Belitung. Setelah diberitahu bahwa Belitung ditetapkan menjadi tempat pertemuan Development Working Group G20, maka pembangunan destinasi dikebut.

"Tentunya membutuhkan suatu tempat yang nyaman dan santai, kami segera perintahkan membangun floating caffe yang diberi nama Arkillaa Mangrove Lounge yang terletak di Muara Sungai Berang," ujar Dickson.

Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan, proyek Famindo Internasional Resort sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

"Proyek ini sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 30 Desember 2019. Jujur kami tertarik dengan masterplan yang konsepnya berwawasan lingkungan, dengan mengubah bekas tambang menjadi objek wisata," ujar Sahani yang akrab disapa Sanem.

Baca juga: Akan jadi Tuan Rumah KTT G20, Bali Diharapkan Segera Bebas dari PMK

Menurut Sahani, pemkab sengaja meninjau langsung proyek destinasi mangrove itu untuk memastikan kesiapan menyambut tamu G20 pada September 2022.

"Ternyata mereka (investor) sangat serius untuk menyelesaikan proyek ini dan kami yakin bisa ontime sesuai target," ujar dia.