Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Perkembangan Kasus Nikita Mirzani | SDN 2 Trusmi Wetan Tak Dapat Siswa Baru

Kompas.com - 23/07/2022, 06:21 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Nikita Mirzani ditahan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang Kota.

Untuk diketahui, artis yang kerap disapa Niki itu ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pencemaran nama baik.

Niki sebelumnya dijemput paksa di Lobi Utama Mall Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2022), pukul 14.50 WIB.

Berita lainnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Trusmi Wetan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), tidak mendapatkan satu pun peserta didik baru di Tahun Ajaran 2022.

Karena tak mendapat siswa baru, kondisi kelas satu SDN 2 Trusmi Wetan sepi.

Sebenanrya, ada satu siswa yang sebelumnya sudah mendaftar, tetapi pindah ke sekolah lain karena tak ada teman.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (22/7/2022).

1. Polresta Serang Kota tahan Nikita Mirzani

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota awalnya menahan Nikita Mirzani, tersangka kasus tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pencemaran baik, Jumat (22/7/2022). Namun penahanan ini dibatalkan karena alasan kemanusiaan pada Jumat malam.KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota awalnya menahan Nikita Mirzani, tersangka kasus tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pencemaran baik, Jumat (22/7/2022). Namun penahanan ini dibatalkan karena alasan kemanusiaan pada Jumat malam.

Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota resmi menahan artis Nikita Mirzani (NM).

Kabar tersebut disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.

"Pascapenangkapan selama 24 jam, sore ini penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap tersangka NM," ujarnya, Jumat.

Shinto mengatakan, sesuai prosedur standar operasional, Niki menjalani pemeriksan kesehatan oleh tim dokter kepolisian sebelum ditahan.

Sebagai informasi, Nikita Mirzani telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana UU ITE dan pencemaran nama baik.

UPDATE: Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota memutuskan batal menahan Nikita Mirzani dengan alasan kemanusiaan. Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca selengkapnya: Polisi Resmi Tahan Nikita Mirzani

2. Kelas I SDN 2 Trusmi Wetan sepi, tak ada siswa baru

Seorang Guru SDN 2 Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon Jawa Barat menunjukan ruang kelas satu yang tidak memiliki satu pun siswa, Kamis (21/7/2022)MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Seorang Guru SDN 2 Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon Jawa Barat menunjukan ruang kelas satu yang tidak memiliki satu pun siswa, Kamis (21/7/2022)

Kondisi sepi terasa di kelas I SDN 2 Trusmi Wetan di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Tak ada satu pun siswa di dalamnya.

Hal ini disebabkan SDN 2 Trusmi Wetan tak mendapat siswa baru.

Guru kelas IV SDN 2 Trusmi Wetan, Kusnadi, menuturkan, pemilihan SD merupakan keputusan orangtua siswa.

“Tahun ini, tidak ada. Tidak ada yang ke sini. Yang positif sudah masuk ke sekolah ini satu siswa. Tapi karena tidak ada temannya, pindah ke SDN 3 Trusmi Wetan,” ucapnya, Kamis (21/7/2022).

Pihak sekolah menghargai keputusan orangtua siswa yang memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Baca selengkapnya: Miris, SDN 2 Trusmi Wetan Cirebon Tak Dapat Siswa Baru Satu Pun

 

3. Bocah 1 tahun di Gowa meninggal, diduga korban malapraktik

Ilustrasi suntikan.Yuji Kotani Ilustrasi suntikan.

Seorang bocah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, meninggal dunia. Dia diduga menjadi korban malapraktik.

Orangtua balita tersebut, Mustainna Mansyur, menjelaskan, badan bayinya tiba-tiba membiru usai disuntik perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Setelah mendapatkan suntikan tersebut, anak saya menangis lalu seluruh badannya membiru. Di situlah anak saya kemudian meninggal," ungkapnya.

Dr dr Nu'man As Daud selaku Pelaksana Tugas Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar menerangkan, pihaknya sedang mendalami penyebab pasti kematian balita itu.

"Katanya anak tersebut meninggal setelah diberikan obat. Kayanya juga obat anak itu tertukar sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti yang beredar di medsos. Tentu tim investigasi melakukan audit dulu untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak tersebut," tuturnya.

Baca selengkapnya: Setelah Disuntik, Anak Saya Menangis, Badannya Membiru, lalu Meninggal

4. Makam Brigadir J dijaga ketat

Tampak beberapa orang Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjaga makam Brigadir J. Makan tersebut djaga PBB dan keluarga karena takut ada pencurian jenazah. Dok Pemuda Batak Bersatu (PBB) Tampak beberapa orang Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjaga makam Brigadir J. Makan tersebut djaga PBB dan keluarga karena takut ada pencurian jenazah.

Makam Brigadir J di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, dijaga ketat oleh keluarga dan anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Pembina PBB Jambi Royanto Situmorang mengungkapkan, penjagaan makam ini dilakukan agar tidak ada pencurian jenazah Brigadir J yang dalam waktu dekat disebut akan diotopsi ulang.

"Jenazah dia (Brigadir J) ini bukti utama. Dan setelah adanya persetujuan dari Polri terkait otopsi ulang, maka kami jaga. Takut ada pencurian jenazah," jelasnya, Jumat.

Penjagaan dilakukan sejak Rabu (20/7/2022) sore. Keluarga dan anggota PBB turut memasang lampu penerangan di area makam.

Makam Brigadir J tersebut dijaga selama 24 jam oleh 5-6 orang. Jumlah penjaga ditambah saat malam hari.

Baca selengkapnya: Takut Jenazah Dicuri, Makam Brigadir J Dijaga Ketat Keluarga dan Pemuda Batak

5. Pecatan TNI gabung KKB

Tentara.Thinkstock Tentara.

Prada Yotam Bugiangge, seorang pecatan TNI, diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Mantan personel Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili itu dan Egianus Kogoya disebut menjadi otak penyerangan KKB di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022), yang menewaskan 11 orang.

Keterlibatan Egianus dan Yotam terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI menggelar olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi soal penyerangan itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani membeberkan, sewaktu hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat diganggu KKB. Personel keamanan juga terlibat kontak senjata dengan kelompok tersebut selama tiga hari.

"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," sebutnya.

Baca selengkapnya: Prada Yotam Berbalik Arah, Dulu Jadi Prajurit TNI, Kini Diduga Gabung KKB, Apa Penyebabnya?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon; Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata, Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com