Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Perkembangan Kasus Nikita Mirzani | SDN 2 Trusmi Wetan Tak Dapat Siswa Baru

KOMPAS.com - Nikita Mirzani ditahan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang Kota.

Untuk diketahui, artis yang kerap disapa Niki itu ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pencemaran nama baik.

Niki sebelumnya dijemput paksa di Lobi Utama Mall Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2022), pukul 14.50 WIB.

Berita lainnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Trusmi Wetan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), tidak mendapatkan satu pun peserta didik baru di Tahun Ajaran 2022.

Karena tak mendapat siswa baru, kondisi kelas satu SDN 2 Trusmi Wetan sepi.

Sebenanrya, ada satu siswa yang sebelumnya sudah mendaftar, tetapi pindah ke sekolah lain karena tak ada teman.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (22/7/2022).

Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota resmi menahan artis Nikita Mirzani (NM).

Kabar tersebut disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.

"Pascapenangkapan selama 24 jam, sore ini penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap tersangka NM," ujarnya, Jumat.

Shinto mengatakan, sesuai prosedur standar operasional, Niki menjalani pemeriksan kesehatan oleh tim dokter kepolisian sebelum ditahan.

Sebagai informasi, Nikita Mirzani telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana UU ITE dan pencemaran nama baik.

UPDATE: Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota memutuskan batal menahan Nikita Mirzani dengan alasan kemanusiaan. Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca selengkapnya: Polisi Resmi Tahan Nikita Mirzani

Kondisi sepi terasa di kelas I SDN 2 Trusmi Wetan di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Tak ada satu pun siswa di dalamnya.

Hal ini disebabkan SDN 2 Trusmi Wetan tak mendapat siswa baru.

Guru kelas IV SDN 2 Trusmi Wetan, Kusnadi, menuturkan, pemilihan SD merupakan keputusan orangtua siswa.

“Tahun ini, tidak ada. Tidak ada yang ke sini. Yang positif sudah masuk ke sekolah ini satu siswa. Tapi karena tidak ada temannya, pindah ke SDN 3 Trusmi Wetan,” ucapnya, Kamis (21/7/2022).

Pihak sekolah menghargai keputusan orangtua siswa yang memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Baca selengkapnya: Miris, SDN 2 Trusmi Wetan Cirebon Tak Dapat Siswa Baru Satu Pun

Seorang bocah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, meninggal dunia. Dia diduga menjadi korban malapraktik.

Orangtua balita tersebut, Mustainna Mansyur, menjelaskan, badan bayinya tiba-tiba membiru usai disuntik perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Setelah mendapatkan suntikan tersebut, anak saya menangis lalu seluruh badannya membiru. Di situlah anak saya kemudian meninggal," ungkapnya.

Dr dr Nu'man As Daud selaku Pelaksana Tugas Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar menerangkan, pihaknya sedang mendalami penyebab pasti kematian balita itu.

"Katanya anak tersebut meninggal setelah diberikan obat. Kayanya juga obat anak itu tertukar sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti yang beredar di medsos. Tentu tim investigasi melakukan audit dulu untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak tersebut," tuturnya.

Baca selengkapnya: Setelah Disuntik, Anak Saya Menangis, Badannya Membiru, lalu Meninggal

Makam Brigadir J di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, dijaga ketat oleh keluarga dan anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Pembina PBB Jambi Royanto Situmorang mengungkapkan, penjagaan makam ini dilakukan agar tidak ada pencurian jenazah Brigadir J yang dalam waktu dekat disebut akan diotopsi ulang.

"Jenazah dia (Brigadir J) ini bukti utama. Dan setelah adanya persetujuan dari Polri terkait otopsi ulang, maka kami jaga. Takut ada pencurian jenazah," jelasnya, Jumat.

Penjagaan dilakukan sejak Rabu (20/7/2022) sore. Keluarga dan anggota PBB turut memasang lampu penerangan di area makam.

Makam Brigadir J tersebut dijaga selama 24 jam oleh 5-6 orang. Jumlah penjaga ditambah saat malam hari.

Baca selengkapnya: Takut Jenazah Dicuri, Makam Brigadir J Dijaga Ketat Keluarga dan Pemuda Batak

Prada Yotam Bugiangge, seorang pecatan TNI, diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Mantan personel Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili itu dan Egianus Kogoya disebut menjadi otak penyerangan KKB di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022), yang menewaskan 11 orang.

Keterlibatan Egianus dan Yotam terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI menggelar olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi soal penyerangan itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani membeberkan, sewaktu hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat diganggu KKB. Personel keamanan juga terlibat kontak senjata dengan kelompok tersebut selama tiga hari.

"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," sebutnya.

Baca selengkapnya: Prada Yotam Berbalik Arah, Dulu Jadi Prajurit TNI, Kini Diduga Gabung KKB, Apa Penyebabnya?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon; Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata, Reza Kurnia Darmawan)

https://regional.kompas.com/read/2022/07/23/062100878/-populer-nusantara-perkembangan-kasus-nikita-mirzani-sdn-2-trusmi-wetan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke