KOMPAS.com - Prada Yotam Bugiangge menjadi sorotan. Mantan prajurit TNI ini kabur dari kesatuannya sambil membawa satu pucuk senapan SS2 pada Desember 2021.
Belakangan, eks-anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili itu diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Ia diduga juga terlibat dalam serangan terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022), yang menewaskan 11 orang.
Keberadaan Yotam dalam serangan itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani.
Baca juga: Pecatan TNI Diduga Gabung KKB Egianus Kogoya, Danrem: Kita Cari Dia
Keterlibatan Egianus dan Yotam terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi soal penyerangan itu.
Korban yang selamat memberikan keterangannya kepada polisi mengenai sosok pelaku.
Faizal mengatakan, ketika hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat mendapat gangguan dari KKB. Aparat juga terlibat kontak senjata dengan kelompok tersebut selama tiga hari.
"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," ujarnya, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Egianus Kogoya dan Seorang Pecatan TNI Disebut sebagai Otak Pembantaian di Nduga
Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, menilai, bergabungnya Yotam ke KKB tak hanya disebabkan faktor tunggal.
Stanislaus mengatakan, faktor-faktor itu di antaranya adanya doktrinasi dari KKB, persamaan satu identitas, hingga mungkin pernah mendapat kekecewaan selama bertugas menjadi prajurit TNI.
Di samping itu, Stanislaus juga menyoroti soal kemungkinan adanya motif ekonomi, ideologi, hingga ancaman terhadap diri maupun keluarga Yotam dari KKB.
"Faktor-faktor itu berakumulasi. Ketika faktor-faktor itu berkelindan jadi satu, ini yang membuatnya seperti sekarang, berbalik arah," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Pecatan TNI Diduga Gabung KKB dan Terlibat Serangan Maut di Nduga, Kini Diburu Aparat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.