TARAKAN, KOMPAS.com – Sebuah surat terbuka dari Nardi, seorang nelayan ikan asal Kota Tarakan, Kalimantan Utara, yang ditujukan ke Kapolri, Jendral Polisi, Listyo Sigit Prabowo, tengah menjadi sorotan.
Surat yang dikirim pada 5 Juli 2022 tersebut, berisi kekecewaan Nardi atas hasil tes Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus), yang diikuti putrinya, Nurul Huda (19).
Pada pengumumam kelulusan di 2 Juli 2022, Nurul Huda dinyatakan lulus tes dengan nilai tinggi, 65,82, dan menempati rank 2 dari para calon Polwan.
Namun, akhirnya, Nurul dinyatakan tidak diterima dengan alasan tidak ada kuota untuk wanita.
Baca juga: Kronologi 5 Nelayan di Tarakan Hilang Kontak, Ditemukan Setelah 4 Hari Terombang-ambing di Lautan
"Saya sangat kecewa, kecewa berat malah. Pada pendaftaran yang dibuka sejak Maret 2022, ada kuota 200 orang untuk Polwan se-Indonesia. Begitu ikut tes dan lulus dengan nilai bagus, saat Pantukhir (Penilaian Panitia Penentu Akhir), Polda Kaltara mengumumkan tidak ada kuota dari Mabes untuk wanita," ujar Nurul Huda, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Tes Polwan kali ini, merupakan kali kedua yang Nurul ikuti setelah tahun sebelumnya ia juga lolos, tapi tidak terpilih.
Kekecewaannya kian dalam, ditambah rasa kasihan atas usaha ayahnya yang selama ini bekerja keras agar ia bisa masuk menjadi anggota Bhayangkara.
Ayahnya, Nardi, selalu semangat untuk mendapat hasil ikan banyak, dengan harapan agar putrinya bisa menggapai impiannya sebagai Polwan dan mengangkat derajat keluarganya.
"Itu kenapa Bapak juga tidak terima. Kalau memang tidak ada kuota untuk wanita di Bakomsus, mengapa tidak diberitahukan saja dari awal? Kenapa tidak ditegaskan hanya untuk laki-laki. Untuk biaya persiapan dan ujian Polwan, Bapak juga banyak menghabiskan tabungannya," kata dia.
Nurul juga mengaku sempat terpuruk akibat masalah ini. Ia merasa semua usahanya, mulai latihan fisik dan mengambil les privat demi lulus ujian, seakan sia-sia saja.
Ia juga harus berpikir ulang jika tahun depan tes polisi kembali dibuka.
"Jadi, Bapak juga bilang, kalau tahun depan ada lagi pendaftaran Bakomsus, tidak usah lagi ikut. Bapak butuh penjelasan atas kekecewaannya," tambah dia.