Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Accera Kalompoang, Tradisi Membersihkan Benda Pusaka Kerajaan Gowa Saat Idul Adha

Kompas.com - 30/06/2022, 18:54 WIB
Dini Daniswari

Editor

Sudanga menjadi milik Karaeng Bayo, suami dari Karaeng Tumanurunga Baleneyea ri Tamalatea sekitar abad XIII, kemudian senjata ini menjadi atribut legitimasi saat penobatan raja berkuasa.

3. Ponto Janga-jangaya atau gelang berbentuk naga melingkar sebanyak empat buah. Gelang ini terbuat dari emas murni dengan berat 985,5 gram. Banda pusaka berasal dari Tumanurung.

Baca juga: Mepe Kasur, Tradisi Suku Osing Kemiren Banyuwangi Jelang Idul Adha

4. Kolara atau Rante Kalompoang yang berbahan emas murni. Ada empat kalora yang memiliki panjang 51 cm, 55 cm, dan 49 cm yang keseluruhannya memiliki berat 2.182 gram.

5. Tatarapang atau sejenis keris emas dengan permata dan besi tua sebagai pelengkapnya. Benda yang digunakan dalam upacara kerajaan ini memiliki panjang 51 cm, lebar 13 cm, dan berat 9.865 gram.

6. Lasipo atau parang dari besi tua. Senjata ini digunakan oleh raja sebagai pertanda untuk mendatangi suatu tempat yang akan dikunjungi. Karakteristik senjata dengan panjang 62 cm dan lebar 6 cm. Parang berasal dari Kerajaan Nunukan.

7. Matatombak, kerajaan memiliki benda ini sebanyak tiga jenis. Tama Dakkaya adalah matatombak yang dapat dijadikan sebagai senjata pada masa Kerajaan Gowa, dengan panjang 49 cm dan lebar 3 cm.

Matatombak jinga yang terbuat dari besi hitam dan berfungsi sebagai senjata sakti Kerajaan Gowa. Senjata memiliki panjang 45 cm dan lebar 3 cm.

Matatombak Bu'le merupakan anak sumpit dari besi hitam dengan panjang 31 cm dan lebar 1,3 cm. Senjata tersebut berasal dari Karaeng Loe di Bajeng.

Baca juga: Tradisi Toron, Kebiasaan Mudik Suku Madura Jelang Idul Adha

8. Berang Manurung atau sejenis kelewang atau parang panjang. Senjata bernama Manurung karena keberadaannya secara gaib dibilik penyimpanan benda-benda pusaka.

9. Bangkarata'roe atau perhiasan berbentuk seperti anting-anting yang terbuat dari emas murni berjumlah empat pasang.

Anting-anting sebagai pelengkap wanita dari pihak raja pada kegiatan upacara. Panjang anting-anting 62 cm, 5 cm, dengan berat 287 gram yang berasal dari Tumanurunga.

10. Kancing gaukang atau kancing bulaeng yang terbuat dari emas murni dengan jumlah empat buah. Benda ini adalah perhiasan kerajaan dengan garis tengah 11,5 cm dan berat 277 gram yang berasal dari Tumanurunga.

11. Cincin Gaukang atau cincin dengan emas murni dan perak. Perhiasan ini merupakan perlengkapan wanita dengan jumlah 12 buah.

12. Tobo Kaluku atau rante manila yang merupakan sejenis emas yang digunakan dalam upacara khusus kerajaan. Benda ini memiliki panjang 270 gram dengan panjang 212 cm.

13. Pannyanggayya atau parang emas dan berambut ekor kuda. Benda yang dipakai dalam upacara khusus memiliki panjang 22 cm.

14. Penning emas atau medali emas yang terbuat dari emas murni yang merupakan pemberian Kerajaan Gowa.

15. Medali emas atau piagam penghargaan yang terbuat dari emas murni. Piagam ini merupakan pemberian Kerajaan Belanda sebagai tanda kehormatan.

Sumber:

gowakab.go.id dan eprints.unm.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com