Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kokor Minse dan Pesan Ketekunan di Manggarai Barat, NTT

Kompas.com - 09/05/2022, 14:37 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com- Masyarakat Kolang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengenal warisan leluhur yang disebut kokor minse.

Kokor artinya masak. Minse berarti air nira bening dengan rasa manis.

Pengamat budaya sekaligus guru bernama Emilianus Egor menjelaskan, leluhur orang Kolang memiliki warisan keterampilan mengolah air nira menjadi gula merah.

Baca juga: Diduga Hendak Menyalip, Pengendara Motor di Manggarai Tewas dalam Kecelakaan

 

Mereka biasa menyebutnya dengan gola kolang. Gola kolang atau gula merah menjadi komoditas penopang utama bagi orang-orang Kolang.

"Orangtua saya, adalah seorang perajin olah air nira menjadi gula merah atau gola kolang. Ini merupakan warisan leluhur orang Kolang yang turun-temurun diwariskan kepada orang Kolang," jelasnya.

Akademisi Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Dr Adi M Nggoro menjelaskan, tradisi kokor minse merupakan tradisi yang secara khusus dilakukan di kampung Kolang, Kabupaten Manggarai Barat.

Baca juga: Air Terjun Wae Teong Sara di Manggarai Barat NTT yang Indah dan Menyegarkan

Pante tuak (menggali air enau)

Tradisi ini diawali dengan pante tuak (menggali air enau). Pante tuak merupakan suatu ketrampilan khusus dalam upaya menggali air enau.

Pante tuak bisa juga disebut pante raping. Berkaitan ini, tentu tidak semua orang tahu cara melakukan pante tuak.

"Ketidakmahiran bisa berdampak air enau yang dihasilkan tidak cukup baik," kata Nggoro.

Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa kemahiran melakukan pante tuak yakni memanjat pohon enau (tuke raping), kemahiran melihat ciri pohon enau yang menghasilan air enau atau tidak.

Di samping juga cara memukul pohon enau untuk mengeluarkan air enau (ongga raping), lagu-lagu nenggo yang sesuai pada saat memukul pohon enau (pante raping), serta kewangian-wagian tubuh yang berlebihan pada saat pante raping.

Dalam hal ini, masyarakat meyakini perlunya menghargai detail tradisi pante tuak untuk menggambarkan persahabatan dengan alam.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Manggarai Barat, Tim Ahli Geologi Sudah Turun ke Lokasi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com