Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut 89.000 Kursi SMA dan SMK Negeri di Banten...

Kompas.com - 30/06/2022, 13:46 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani menyebut, daya tampung kursi untuk jenjang SMAN dan SMKN di daerahnya sebanyak 86.000 orang.

Namun, jumlah itu tidak dapat mampu menampung sebanyak 229.000 orang lulusan SMP sederajat se-Provinsi Banten.

"Menurut data Dapodik (data pokok pendidikan) tahun 2022 kelas 9 lebih kurang 229.000-an. Sementara daya tampung SMAN dan SMKN lebih kurang 86.000-an, itu di luar SKh (sekolah khusus)," kata Tabrani kepada wartawan di kantornya. Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Buat Surat Rekomendasi Titip Siswa di PPDB Banten, Wali Kota Serang Sebut Bukan untuk Anak Pejabat tapi Warga

Alhasil, pada saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), orangtua siswa berebut kuota kursi di sekolah negeri untuk dapat masuk ke 161 SMAN dan 91 SMKN.

Jika tak diterima, Tabrani meminta orangtua untuk tetap melanjutkan pendidikan anaknya walaupun di sekolah swasta maupun di pondok pesantren.

"Ada sekitar 164.000 lulusan SMP sederajat, selebihnya (yang tidak tertampung) peran swasta dan pesantren," ujar Tabrani.

Berdasarkan laporan sementara, Tabrani mengungkapkan,  minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang SMA sederajat meningkat.

Terbukti, di SMAN 1 Cileles dan SMAN 1 Wanasalam, Kabupaten Lebak jumlah pendaftar pada PPDB jalur zonasi melonjak drastis.

"Misalnya di SMAN Cileles yang biasanya 3 rombel (rombongan belajar) pendaftar, sekarang ini bisa mencapai 6 rombel. Berarti 3 rombel itu masuk di tahun ini, begitu juga di SMAN Wanasalam yang biasa dia menerima 4 rombel sekarang ini ukurannya 7 rombel," kata Tabrani.

Baca juga: Wali Kota Serang Titip Siswa di PPDB Banten, Ombusdman: Masuk Malaadministrasi

Peningkatan itu, lanjut Tabrani, karenaa beberapa faktor. Yakni, ada orangtua yang mencoba mendaftar terlebih dahulu ke SMA dan SMK Negeri.

"Ada juga faktor kesadaran masyarakat sudah mulai  tinggi, bahwa anak- anak itu minimal punya ijazah SMA atau SMK," jelas Tabrani.

Sehingga, lanjut Tabrani, angka partisipasi sekolah diharapkan dapat meningkat pada tahun ini. Minimal, capaiannnya menyamai angka nasional yakni 73,09 persen.

"Data BPS bahwa jumlah anak usia 16-18 tahun atau angka partisipasi sekolah di Banten itu baru mencapai 68,94 persen," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com