Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Tahun Depan, Nelayan di Sikka Dilarang Pakai Pukat Dalam Radius 500 Meter

Kompas.com - 22/06/2022, 13:46 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menerbitkan peraturan daerah (perda) terkait larangan menangkap ikan menggunakan alat tangkap pukat dalam radius 0-500 meter di Perairan Teluk Maumere.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo menjelaskan, perda tersebut berlaku mulai tahun depan dan khusus mengatur aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pukat.

“Konsep yang sedang dibangun untuk kegiatan 2023 dari ekosistem perairan laut. Kami sudah konsultasikan beberapa kali, kita akan proteksi ekosistem kita dari 0-500 meter,” ujar Robi, sapaan Fransiskus Roberto Diogo, di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Kisah 2 Nelayan NTT, Terombang-ambing di Lautan Usai Kemudi Perahu Patah

Ia menjelaskan, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan harus dihentikan. Sebab, selain untuk menjaga kelestarian pantai, juga sebagai tempat persediaan makanan ikan.

“Dari bibir pantai sampai 500 meter ke depan tidak boleh ada penangkapan yang tidak ramah lingkungan, hanya boleh mancing. Tidak boleh ada pukat. Sehingga mangrove juga aman,” katanya.

Baca juga: Hanyut 3 Hari Diterjang Gelombang, 3 Nelayan Asal Kupang Ditemukan Selamat di Perairan Pulau Sabu

Dikatakan Robi, nelayan yang hendak melaut menggunakan pukat harus berada di luar area 500 meter. Untuk itu, pihaknya akan membangun rumpon di setiap pesisir.

Robi juga mengklaim, dengan adanya larangan tersebut, stok ikan di perairan Teluk Maumere semakin banyak. Terlebih, perairan Maumere merupakan jalur migrasi ikan pelagis, seperti tongkol, sela, cakalang, dan ikan laut dalam lainnya.

“Sehingga saat ikan pelagis bermigrasi, dia akan lama-lama di Laut Flores karena banyak makanan. Bupati dan masyarakatnya sudah melindungi ekosistem itu,” katanya.

Meski demikian, Robi membolehkan menangkap ikan dalam area 500 untuk dijual serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, tidak menggunakan pukat.

Ia bahkan menyebut, area laut 500 meter itu hanya diperuntukkan untuk ibu-ibu.

“Nanti yang mancing ibu-ibu saja jangan bapak-bapak. Mereka di luar 500 meter. Nanti kalau ada bapak-bapak mancing di 500 meter orang bilang banci,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com