Karena tak ada seragam, Musdalifah tak ke sekolah. Siti berusaha mencari seragam bekas tetangga, tapi tak ada.
Akhirnya informasi itu tersebar hingga murid itu mendapat bantuan seragam dari para relawan sosial di Samarinda.
Senin (30/5/2022), hari pertama ujian kenaikan kelas dimulai. Namun, tim relawan baru membawa Musdalifah membeli seragam.
Setelah dibeli, keesokan harinya, dia masuk sekolah diantar oleh seorang relawan.
Pada Selasa (31/5/2022), Musdalih ikut ujian kenaikan kelas tatap muka di sekolah. selama pandemi, ia baru pertama kali datang ke sekolah.
Namun, setelah masuk ruang kelas, dia diminta pulang oleh guru.
Baca juga: Sekolah Disegel, 93 Murid SD di Luwu Menumpang Belajar dan Ujian di Rumah Guru
"Karena anak itu baru turun (ikut ujian), jadi diteriaki teman-temannya. Tapi ada guru yang emosional minta anak itu pulang panggil orangtua/wali," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Samarida Asli Nuryadin menceritakan kronologi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/6/2022).
Karena diminta pulang, Musdalifah keluar kelas dan tak ikut ujian. Saat keluar kelas, ia di-bully oleh murid lain dengan teriakan.
Murid itu berjalan menuju pinggir jalan depan sekolah, lalu menangis sambil memeluk tasnya.
Saat diusir pulang, seorang relawan bernama Mamat datang ke SDN itu dan memediasi agar Musdalifah tetap ikut ujian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.