Namun, teman-teman OSIS, DPK, dan banyak pelajar mendukung sehingga akhirnya sekolah berusaha mendukung.
Ade tak menyangka pada hari pelaksanaan, Sabtu (14/5/2022), banyak siswa-siswi yang ikut serta. Mereka berangkat sekolah benar-benar tanpa menggunakan tas.
Sebagai gantinya, para siswa siswi membawa berbagai macam barang atau benda yang dapat menyimpan buku dan alat-alat sekolah.
“Wah rame. Anak-anak merespon. Bahkan macem-macem yang mereka bawa. Ternyata bagian dokumentasi OSIS ada yang merekam, disatukan. Anak-anak sekarang kan banyak media sosialnya. Di-upload-lah di TikTok, wah ternyata malah booming. Alhamdulillah responnya positif,” kata Ade kepada Kompas.com.
Ade melihat, ide ini berhasil menambah keceriaan pelajar. Jadi, baru masuk gerbang sekolah, tiap siswa siswi langsung tersenyum.
Baca juga: Viral Video Wisatawan Terempas Ombak di Pantai Jungwok Gunungkidul
Bahkan, di antara pelajar yang sebelumnya jarang berkomunikasi, menjadi saling senyum, karena melihat barang bawaan teman-temannya.
Dia meyakini, keceriaan yang didapat di awal masuk sekolah, akan membekas dan terbawa ke dalam kelas. Suasana itu membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar dengan nyaman.
Prinsipnya, kata Ade, pihak sekolah selalu mendukung kreativitas siswa dengan catatan memiliki nilai-nilai positif.
“Dukung. Sekolah akan terus mendukung kreatifitas anak-anak. Selama, kreatifitas itu berdampak positif bagi lingkungan. Jadi kami akan terus memberikan ruang,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.