Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbatasan dengan DKI, Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Banten, Kadinkes: Makan Jangan Bercampur

Kompas.com - 10/05/2022, 18:49 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti menyatakan belum ada kasus terkonfirmasi hepatitis akut di wilayahnya.

Padahal, Banten menjadi daerah yang berbatasan dengan ibu kota DKI Jakarta yang sudah terkonfirmasi ditemukan ada 11 kasus hepatitis akut misterius.

"Untuk di Banten sampai hari ini belum ada terlaporkan dari fasilitas kesehatan baik puskemas maupun rumah sakit, tentang orang yang memiliki gejala hepatitis akut pada anak," kata Ati kepada wartawan di Kota Serang, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Belum Ada Temuan Hepatitis Akut di Bengkulu, Dinkes Minta Masyarakat Disiplin Prokes

Dijelaskan Ati, kasus hepatitis akut disebabkan oleh virus yang rentan menjangkit anak-anak dengan gejala demam, mata dan kulit kuning, air urine kuning pekat, mual dan muntah.

Ia meminta kepada masyarakat Banten untuk melakukan upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan.

Kemudian memberikan asupan makanan bergizi kepada anak, istirahat cukup, dan selalu menggunakan alat makan satu orang satu.

"Makan satu piring satu orang, tidak boleh bercampur karena berpotensi menyebarkan virus," ujar Ati.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Ridwan Kamil Minta Rumah Sakit Bersiap

Dengan begitu, lanjut Ati, akan terbentuk daya tahan tubuh yang baik melalui makanan bergizi dan bersih.

"Untuk hepatitis sudah ada obatnya, meskipun ditemukan jenis yang baru namun pada prinsipnya yang terjangkit virus akan sembuh dengan sendirinya," tandas Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com