Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kekerasan Senior PIP Tewaskan Taruna Junior, Pelaku Mengaku Pernah Jadi Korban

Kompas.com - 14/04/2022, 16:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lima pelaku penganiayaan ZM (21), taruna Kampus Politeknik Ilmu Pleayaran (PIP) Semarang hingga tewas, kembali menjalani persidangan.

Sidang digela di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (13/4/2022).

Lima tersangka yang dihadirkan di persidangan adalah Caesar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompusungu, dan Budi Dharmawan.

Di depan persidangan, tersangka Caesar mengaku kekerasan di PIP sudaah menjadi tradisi uji fisik.

"Sudah turun-temurun," kata terdakwa Caesar saat ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Niam Firdaus di persidangan, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Kasus Taruna PIP Semarang Dianiaya hingga Tewas, Terdakwa Mengaku Penganiayaan ke Junior Sudah Tradisi

Ia bercerita ada 15 orang yang menjadi sasaran kekerasan para senior.

"Setelah lima orang terjatuh tradisi kekerasan baru berhenti," katanya.

Menurutnya jika junior tak mengikuti tradisi tersebut, maka akan dipanggil senior dan dilakukan pemukulan.

"Kita hanya melanjutkan tradisi untuk pembinaan fisik," imbunya.

Sementara itu ibu terdakwa Caesar, Titik Susilawati mengatakan jika anaknya juga pernah menjadi korban pemukulan seniornya.

"Caesar juga pernah mengalami hal yang serupa," kata Titik.

Ia bercerita kerap melihat badan anaknya memar dan hal tersebut membuat sang nenek menangis.

"Tak pernah ngaku ketika saya tanya," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Taruna PIP Semarang, Fakta Baru Terkuak

 

Pelaku berbohong korban senggolan motor

Reka ulang kasus pembunuhan mahasiswa PIP SemarangKOMPAS.com/polrestabes semarang Reka ulang kasus pembunuhan mahasiswa PIP Semarang
Kasus penganiyaan yang menewaskan ZM, asal Jepara terjadi pada Senin (6/9/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Awanya para pelaku mengaku korban yang sedang berboncengan dengan rekannya yak sengaja menyenggol pelaku di daerah Tegalsari..

Pelaku yang tak terima kemudian memukuli korban hingga terjatuh.

Namun dari pemeriksaan polisi, diketahui jika keterangan yang diberikan tersangka Caesar ternyata palsu.

Dari pengecekan CCTV di daerah Tegalsari, tak ditemukan peristiwa yang disebutkan oleh Caesar.

Baca juga: Polisi Ungkap Kebohongan Senior Pemukul Taruna PIP Semarang hingga Tewas

Selain itu saksi-saksi di kawasan Tegalsari tak ada yang tahu peristiwa pengeroyokan yang dicerikan Ceaser.

Selain itu dari rekaman CCTV di rumah sakit diketahui jika bukan hanya Caesar yang membawa ZM ke rumah sakit, tapi ada rekan-rekannya yang lain.

Ternyata penganiyaan terjadi di sebuah acara yang digelar di asrama di Jalan Genuk Krajan pada Senin malam.

Para tersangka mengundang 15 juniornya untuk berkumpul dan berbaris sebagai tradisi pembinaan.

Baca juga: Gara-gara Senggolan Motor, Taruna PIP Semarang Tewas Dianiaya Senior

Diketahui Caesar memukul korban yang paling terakhir hingga tergeletak.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 KUHP terkait pengeroyokan hingga menyebabkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf, Riska Farasonalia | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com