Egi mengaku, halusinasi yang dialaminya saat mengalami gangguan jiwa sudah hilang. Ia fokus mengembangkan talentanya berolah vokal dan mengembangkan akun Youtubenya untuk membangkitkan pendapatan ekonomi keluarganya.
"Saat ini saya didampingi musisi legendaris Group Lalong Group, Onsa Joman dan juga komunitas Cenggo Inung Kopi Online (CIKO) Manggarai Timur untuk penampilan serta mematangkan olah vokal. Selain itu relawan KKI Manggarai Timur juga terus mendampingi saya untuk menjaga stamina, proses pemulihan dan rutin mendapatkan obat dari Puskesmas Peot kalau ada rasa kambuh lagi. Saya bersyukur atas anugerah Tuhan ini dalam hidup saya," kata Egi kepada Kompas.com saat bertemu di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu, (9/4/2022).
Butuh alat musik
Kini, Egidius Steven sedang membutuhkan alat musik untuk terus mengambngkan bakatnya. Sepanjang 2021, ia harus bolak balik dari kampungnya ke Kota Borong untuk meminjam alat musik keyboard kepada keluarga atau kenalannya untuk menyanyi dan menciptakan lagu.
"Saya rasakan anugerah khusus dari Tuhan sepanjang 2021 ketika saya pulih dari sakit gangguan jiwa. Saya bisa menciptakan lagu tanpa saya tulis dengan tangan. Saya langsung menyanyi syair lagu yang muncul dari hati, diolah di pikiran dan dipadukan nada-nadanya di alat musik keyboard. Saya sangat heran dan terkejut dengan peristiwa anugerah hidup yang saya alami saat ini. Berbeda ketika saya masih sehat, saya tidak bisa menciptakan lagu. Paling saya menyanyikan lagu-lagu pop yang lazim dinyanyikan," kata Egi.
Baca juga: Isak Tangis dan Ritual Adat Sambut Jenazah Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus
Egi mengisahkan, ketika orang lain mendengarkan suaranya, semua orang merasa terkejut dengan syair lagu yang dinyanyikan. Bahkan, ada yang meneteskan air mata dengan syair-syair lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Manggarai Timur. Syair itu memuat kisah hidup.
"Saya rasakan begitu banyak orang yang mendampingi saya untuk mengembangkan talenta. Saya belajar otodidak bermain musik keyboard. Ada musisi lain yang memiliki pengalaman luas serta memiliki kelengkapan alat musik menyarankan saya membuat akun Youtube," ujarnya.
Saat ini, Egi masih sibuk berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang, ia mendapat undangan untuk bermain musik dalam acara pengantin. Namun, pendapatannya belum mampu membeli alat musik keyboard sendiri.
Sementara itu, sembilan lagu yang diciptakan Egi yakni Momang Tuung (kekasih), Oke Ngoeng (buang keinginan), Reggae Molas Melur (gadis Melur), Eleonora (eleonora), Mose Cama Dengkir Mata (hidup bersama sampai mati), Jai Raga Sae (jai menari bersama), Ipung Sa Tiwu atau Reje Lele (bersama-sama), Togel (togel) dan Kupon Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.