Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan Kendal, Hidup Pas-pasan, Bahkan untuk Makan Kurang

Kompas.com - 07/04/2022, 05:52 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Spontan, Kompas.com melihat perahu yang ditunjuk oleh Achmad. Terlihat seorang lelaki dengan wajah tertutup "topi ninja" mengemudikan perahu.

Terdengar dari suara mesinnya yang semakin mengecil, ia memperlambat laju perahunya karena mau bersandar.

Benar, perahu itu langsung menepi, kemudian lelaki itu memegang tali, dan tangan satunya menjangkau tonggak bambu di pinggir sungai. Perahu berhenti, kemudian pemilik perahu tersebut mengikatkan tali yang dipegang.

Beberapa saat kemudian, setelah perahu bersandar, Kompas.com, pamit kepada Achmad, dan berjalan ke arah perahu tersebut.

Baca juga: Saatnya Menghargai Nelayan

Harus lewat jembatan yang terbuat dari bambu, untuk bisa ke perahu yang baru bersandar itu. Setelah sampai, Kompas.com menyapa kepada lelaki yang berada di perahu. “Assalamualaikum, Pak. Banyak tangkapan ikannya ?”

Yang disapa menengadah menatap Kompas.com, kemudian menjawab, “Alhamdulillah.”

Setelah itu, kami berkenalan. Nelayan yang baru pulang tersebut mengaku bernama Toha (34), warga RT 01 RW 04, Kelurahan Bandengan.

Sambil memilah-milah ikan hasil tangkapan, Toha, bercerita sudah sejak remaja dirinya menjadi nelayan. Selama menjadi nelayan, bapak beranak 2 itu, hidupnya pas-pasan.

“Tapi saya lebih beruntung karena punya kapal sendiri, hasilnya dinikmati sendiri,” ujar Toha.

Toha mengaku, mempunyai perahu dari ayahnya yang dulu juga nelayan. Ikan yang biasa tangkap dari laut, jenis cumi dan udang. “Ada juga rucah (campuran dari beberapa ikan),” kata Toha.

Baca juga: 3 Hari Pencarian, Nelayan Karimun yang Hilang Saat Melaut Ditemukan Tak Bernyawa

Toha mengaku, jumlah ikan yang ia bawa pulang jumlahnya tidak menentu. Kadang bisa membawa pulang cumi 10 kilogram, kadang sampai 40 kilogram.

Harga cumi per kilonya, saat ini Rp 35.000. Sedang sekali jalan, setidaknya ia membutuhkan solar 10 liter dan bekal makanan, serta rokok. “Kapal saya menggunakan 2 mesin,” jelas Toha.

Menurut Toha, nelayan Bandengan tidak kesulitan mencari BBM. Selain ada Pom BBM khusus untuk nelayan, juga bisa membeli solar di POM bensin umum.

Syaratnya, mendapat rekomendasi dari Dinas Kelautan Kendal. “Saat ini BBM masih mudah,” kata Toha.

80 persen nelayan Kendal masuk strata ekonomi menengah bawah

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kendal, Triyono, mengatakan dari data terakhir yang ia punya, jumlah nelayan di Kabupaten Kendal sekitar 19.000 orang.

Baca juga: Perkosa Anak Angkat, Seorang Nelayan di Kupang Ditahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com