Mereka tinggal di Bandengan Kendal, Gempolsewu Rowosari, Pidodo Cepiring, dan lainnya. Dilihat dari strata ekonomi, sekitar 80 persen nelayan Kendal, masuk kalangan menengah ke bawah.
“Sebanyak 20 persen menengah atas. Mereka adalah juragan pemilik kapal,” kata Triyono.
Triyono mengaku, saat ini ada bantuan uang Rp 600.000 dari pemerintah untuk nelayan. Tapi tidak semua nelayan mendapat bantuan itu.
“Data diserahkan ke RT. Mungkin yang tidak mendapat itu, mereka sedang di tengah laut,” ujar Triyono.
Menurut nelayan, cuaca akhir-akhir ini cukup bagus untuk nelayan mencari ikan di laut. Sebab ombaknya tidak tinggi.
“Kalau pekan kemarin, perahu kecil tidak berani berangkat karena ombaknya besar,” aku Triyono.
Apa yang dikatakan Triyono dibenarkan Kordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo.
Baca juga: Hendak Jual Ratusan Belangkas, Nelayan di Serdang Bedagai Ditangkap
Dihubungi lewat telepon, Ganis menjelaskan cuaca di laut Pantura sangat mendukung nelayan Pantura untuk mencari ikan. Setidaknya, sampai 8 April nanti, ombak tidak begitu tinggi. “Paling tinggi 0,5 meter,” ujar Ganis.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Hudi Sembodo, mengatakan hasil tangkapan ikan nelayan Kendal sudah mulai membaik.
Hal ini didukung oleh cuaca yang juga baik. Hampir semua nelayan, kini sudah mulai berangkat mencari ikan di laut.
“Setiap nelayan Kabupaten Kendal, kami beri surat untuk bisa membeli solar di POM. Tapi tetap ada pembatasan. Mereka yang mempunyai perahu 1 mesin, kami jatah 10 liter. Kalau 2 mesin 20 liter,” pungkas Hudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.