Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Tikus di Alor NTT Dikhawatirkan Akan Punah, jika Menjadi Ekowisata Berpotensi Bawa Pemasukan Rp 180 Miliar Per Tahun

Kompas.com - 02/04/2022, 16:51 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Hiu tikus (Alopias pelagicus) atau yang biasa disebut thresher shark merupakan salah satu jenis hiu unik yang tak banyak ditemukan di dunia.

Bentuknya yang memiliki ekor panjang, bahkan bisa mencapai setengah tubuhnya, adalah ciri khas unik yang membedakan hiu jenis ini dengan hiu yang lain.

Bahkan pada jenis tertentu, panjang ekor hiu tikus hampir dapat menyamai ukuran tubuhnya sendiri.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Interaksi Hiu Putih Besar di Meksiko

Seekor hiu tikus dapat hidup hingga usia 50 tahun. Namun, saat ini kebanyakan hiu tikus mati ketika berumur 10 hingga 20 tahun.

Populasi hiu tikus telah mengalami penurunan sebesar 80 persen. Hal ini disebabkan karena adanya praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Salah satu lokasi perairan Indonesia yang juga menjadi tempat hiu tikus, yakni di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Nelayan di Alor Temukan Drone Bawah Laut, Awalnya Dikira Rudal

Populasi hiu tikus di Alor

Perairan Alor merupakan jalur migrasi penting hiu tikus, khususnya di sekitar Selat Pantar.

Namun, data tangkapan hiu tikus di Alor sejak Maret hingga Agustus 2021 adalah 126 betina dewasa, dan 41 jantan dewasa atau sekitar 82 persen.

Hiu yang ditangkap adalah hiu betina yang sedang hamil dengan rata-rata dua ekor anakan.

Baca juga: Benarkah Nenek Moyang Hiu Putih adalah Megalodon?


ilustrasi hiupixabay ilustrasi hiu
Dewi Ratna Sari, Co-founder dan Program Koordinator Thresher Shark Indonesia mengatakan, tingginya presentasi betina hamil yang ditangkap, menurunkan kemampuan hiu untuk memulihkan populasi.

"Hal ini dikhawatirkan akan membuat hiu unik ini akan punah," ujar Dewi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/3/2022).

Ia menjelaskan, dua desa di Alor, yaitu Lewalu dan Ampera sudah mulai menangkap hiu tikus sejak 50 tahun terakhir.

Berawal dari tangkapan tidak sengaja, lalu menjadi salah satu tangkapan utama.

Baca juga: Seekor Lumba-lumba Hidung Botol Mati Terdampar di Pesisir Pulau Alor, NTT

Menurut penuturan masyarakat, jelas Dewi, lebih dari 300 hiu tikus didaratkan dalam satu tahun dan sebagian besar dari tangkapan adalah hiu betina yang sedang hamil.

Potensi wisata

Menurut Dewi, keberadaan hiu tikus di Alor berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian.

Salah satu cara konservasi hiu tikus adalah dengan mengadakan kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi.

"Alor memiliki potensi pengembangan pariwisata dan lokasi penelitian hiu tikus. Ada aktivitas di mana hiu tikus menggunakan kawasan di siang hari membuka kesempatan untuk pariwisata," katanya.

Baca juga: Banjir di Alor, Sebuah Jembatan Penghubung Jalur Utama Putus

Hiu tikus juga mudah ditemukan di Alor, sehingga aktivitas penelitian bisa dilakukan dalam jangka panjang untuk mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai spesies ini.

Di Filipina, kata Dewi, kegiatan pariwisata hiu tikus dapat mendatangkan pemasukan sebesar Rp 180 miliar per tahun.

“Di Malapascua, Filipina, hiu tikus menjadi ekoturisme yaitu penggerak ekonomi komunitas lokal. Jika dihitung, kegiatan itu bisa memberikan pemasukan Rp 180 miliar per tahun," ujarnya.

Baca juga: Pantai Sebanjar Alor NTT, Wisata Pasir Putih dan Sunset yang Menawan

Menurutnya, sejumlah site hiu tikus di Alor mempunyai potensi besar untuk dikelola menjadi ekoturisme, khususnya wisata selam. Karena dari segi habitat dan jumlah populasinya masih cukup baik.

"Jika kepedulian sudah tumbuh, upaya konservasi hingga kegiatan ekoturisme akan mudah dilakukan” jelas Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com