Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Tropis: Pengertian, Penyebab, Proses Terbentuk, dan Dampak

Kompas.com - 23/03/2022, 21:40 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Siklon Tropis sering disebut sebagai penyebab fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia.

Berbeda dengan tornado yang tumbuh di darat, siklon tropis adalah badai yang tumbuh di laut.

Baca juga: Siklon Charlotte: Daerah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Sebagai negara maritim dengan batas wilayah dikelilingi oleh laut, adanya pertumbuhan siklon tropis menjadi hal yang patut diwaspadai.

Siklon tropis yang berpotensi meningkatkan peluang terjadinya gelombang tinggi, hujan lebat, hingga angin kencang akan dideteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC).

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon di Laut Timor, Warga NTT Diminta Waspada

Setelah TCWC BMKG mendeteksi adanya siklon tropis biasanya akan disertai dengan peringatan dini bagi masyarakat di wilayah yang kemungkinan akan terdampak.

Lalu apa sebenarnya siklon tropis dan bagaimana penjelasan dari fenomena ini?

Baca juga: Siklon Tropis Billy Picu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya hingga Sebabkan Banjir

Pengertian Siklon Tropis

Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar yang tumbuh di perairan laut di sekitar daerah tropis dan subtropis dengan suhu permukaan air laut yang hangat.

Dilansir dari laman BMKG, Secara teknis, siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat.

Sistem ini memiliki wilayah perawanan konvektif dengan kecepatan angin maksimum mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya selama enam jam.

Siklon tropis yang terbentuk di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan memiliki ciri tersendiri.

Di belahan bumi utara siklon tropis memiliki arah putaran searah jarum jam, yang umumnya bergerak ke arah barat atau barat laut.

Sedangkan di belahan bumi selatan arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam, dan umumnya bergerak ke arah barat atau barat daya.

BMKG deteksi lahirnya bibit siklon tropis 94W di Perairan Kamboja. Waspada, hal ini akan memicu cuaca ekstrem di Indonesia.BMKG BMKG deteksi lahirnya bibit siklon tropis 94W di Perairan Kamboja. Waspada, hal ini akan memicu cuaca ekstrem di Indonesia.

Penyebab Siklon Tropis

Menurut BMKG, beberapa faktor berikut merupakan penyebab dari munculnya siklon tropis di suatu wilayah.

1. Suhu permukaan laut menjadi faktor utama yaitu minimal 26,5°C yang berlaku hingga kedalaman 60 meter.

2. Munculnya penanda wilayah konvektif kuat dengan terbentuknya awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi sebagai penyebab badai, petir, dan angin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com