Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2022, 16:56 WIB
Editor Rachmawati

 

Jadi pawang hujan saat pertandingan Piala AFC U-19

Selain dikenal sebagai pawang hujan, Mbak Rara juga seorang peramal. Ia tinggal di Jalan Cing Wanara, Denpasar Bali.

Ia bercerita kisah paling menyedihkan selama menjadi pawang hujan adalah saat pertandingan piala AFC U-19 pada 28 Oktober 2018.

Bahkan ia bercerita saat itu menangis karena tak bisa membendung hujan yang turun. Walau akhirnya dia mengklaim bisa mengendalikan hujan dengan usaha yang telah ia lakukan.

“Pengalaman paling sedih saat jadi pawang hujan ya saat acaranya Coach Indra ( Indra Sjafri) pas 28 Oktober saya sampai nangis,” kata Rara.

Baca juga: Hiburan Quartararo Tirukan Aksi Pawang Hujan Mandalika

Menurutnya saat itu, BMKG sudah memprediksikan akan turun hujan.

“Mungkin kayak power bank yang dayanya sudah habis, saya tidak sanggup dan saya bilang ke coach Indra, tapi nggak dibales mungkin lagi persiapan bertanding. Pas itu hujannya nggak bisa digeser karena saya sudah kehabisan tenaga,” kisahnya. .

Ia kemudian menghapus air mata dan meminta rokok pada anggota TNI yang ada di sana.

Rara menyulut tujuh batang rokok dan dijejerkan, lalu ia meminta pada anggota TNI itu untuk membantunya dengan berdoa. Setelah itu, hujan pun menjadi reda.

Baca juga: Live MotoGP Mandalika: Aksi Pawang Hujan Curi Perhatian Kru Tim

Kerap jadi pawang hujan saat hajatan politik di Bali

Mbak Rara juga mengaku sering menjadi pawang hujan pada hajatan politik di Bali.

Dan saat menjalankan tugasnya ia bercerita banyak yang mencoba menurunkan hujan saat ia menjadi pawang hujan.

“Beberapa penyerangan saya alami saat jadi pawang hujan di hajatan politik, pernah sampai kemben saya bolong karena tidak sadar kena dupa,” katanya.

Ia bersama beberapa pawang hujan bahkan pernah ‘diserang’ oleh 30 orang yang membuat hujan.

Baca juga: Biar Pebalap Nyaman, Pawang Hujan Bikin Cuaca Mandalika Sedikit Gerimis

Saat berhasil meredakan hujan, kembali turun hujan.

Ia menjadi pawang hujan sejak usia 9 tahun di acara pagelaran wayang.

"Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayangan dan waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan," paparnya.

Dengan melakoni pekerjaan tersebut ia mendapat uang Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Untuk menjadi pawang hujan ia dibayar dengan sistem kontrak dengan bayaran Rp 5 juta dalam sekali event.

Bahkan pernah juga ia dibayar Rp 10 juta. Jika gagal, ia mendapat bayaran 50 persen. Selain itu, ia juga merupakan pawang hujan saat pelaksanaan Asian Games.

Baca juga: Pawang Hujan di Gelaran MotoGP, Sosok di Balik Cuaca “Adem” Mandalika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pamer Foto Mesra Megawati dan Jokowi di Instagram, Ganjar: Duo Panutan, Seiring Sejalan

Pamer Foto Mesra Megawati dan Jokowi di Instagram, Ganjar: Duo Panutan, Seiring Sejalan

Regional
KPU Nunukan Temukan Camat dan Kepala Sekolah 'Nyaleg'

KPU Nunukan Temukan Camat dan Kepala Sekolah "Nyaleg"

Regional
Tahu Akan Ditangkap Polisi, Maling Motor di Demak Pilih Serahkan Diri

Tahu Akan Ditangkap Polisi, Maling Motor di Demak Pilih Serahkan Diri

Regional
Sosok SFA, Siswi SMP yang Dilaporkan ke Polisi karena Kritik Pemkot Jambi, Pernah Nekat Temui Jokowi

Sosok SFA, Siswi SMP yang Dilaporkan ke Polisi karena Kritik Pemkot Jambi, Pernah Nekat Temui Jokowi

Regional
Ada SPKLU di Jalur Semarang-Solo, Masyarakat Diminta Tak Ragu Gunakan Mobil Listrik

Ada SPKLU di Jalur Semarang-Solo, Masyarakat Diminta Tak Ragu Gunakan Mobil Listrik

Regional
24 Perempuan Asal NTB Korban TPPO Alami Trauma

24 Perempuan Asal NTB Korban TPPO Alami Trauma

Regional
Pengusaha di Banten Dituntut 7 Tahun Penjara Terkait Korupsi Pengadaan Tablet Rp 1,6 Miliar

Pengusaha di Banten Dituntut 7 Tahun Penjara Terkait Korupsi Pengadaan Tablet Rp 1,6 Miliar

Regional
Beli Obat Tanpa Resep Dokter, Kakek 65 Tahun di Bogor Jadi Tersangka Kasus Narkotika

Beli Obat Tanpa Resep Dokter, Kakek 65 Tahun di Bogor Jadi Tersangka Kasus Narkotika

Regional
Pemkot Jambi Cabut Laporan Polisi ke Siswi SMP Pengkritik Wali Kota, KPAI: Seharusnya Begitu

Pemkot Jambi Cabut Laporan Polisi ke Siswi SMP Pengkritik Wali Kota, KPAI: Seharusnya Begitu

Regional
Menyoal Polisi yang Gunakan Kata 'Persetubuhan' di Kasus Kekerasan Seksual Anak oleh 11 Pria di Sulteng

Menyoal Polisi yang Gunakan Kata "Persetubuhan" di Kasus Kekerasan Seksual Anak oleh 11 Pria di Sulteng

Regional
Khusus Aceh, Bacaleg Harus Mampu Baca Al Quran

Khusus Aceh, Bacaleg Harus Mampu Baca Al Quran

Regional
Cerita Polantas di Riau Ditampar dan Dimaki Usai Tegur Pensiunan TNI Tak Pakai Helm

Cerita Polantas di Riau Ditampar dan Dimaki Usai Tegur Pensiunan TNI Tak Pakai Helm

Regional
24 Wanita Asal NTB Diduga Korban TPPO, Dievakuasi dari Rumah Penampungan di Lampung

24 Wanita Asal NTB Diduga Korban TPPO, Dievakuasi dari Rumah Penampungan di Lampung

Regional
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 7 Juni 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 7 Juni 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Regional
Polisi Simpulkan Plt Ketua Golkar Kubu Raya Nekat Bunuh Diri karena Idap Skizofernia

Polisi Simpulkan Plt Ketua Golkar Kubu Raya Nekat Bunuh Diri karena Idap Skizofernia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com