KOMPAS.com - RS, seorang ibu rumah tangga di Desa Lubuk Penyamun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tewas dibunuh suami sirinya, ES pada Kamis (17/3/2022) malam.
Polisi menyebut pelaku nekat membunuh istri yang dinikahi secara siri karena cemburu. Mereka sudah sebulan pisah ranjang.
Selain itu korban menolak saat diajak rujuk oleh pelaku.
Baca juga: Terbakar Cemburu, Suami di Bengkulu Bunuh Istri Siri
Pembunuhan RS disaksikan oleh anak angkat korban, R yang berusia 13 tahun. Ia menjadi saksi kunci pembunuhan yang melibatkan ayah dan ibunya.
Secara perlahan R bercerita detik-detik saat sang ayah membunuh ibunya. Menurutnya pada Kami malam, sang ayah datang ke rumah dan menanyakan soalnya ibunya.
Saat itu R sedang bermain game di ponsel.
"Bapak datang ke rumah saat magrib, bapak saat melihat saya bermain mobile legend, bapak juga menawarkan akun gamenya" cerita R, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Usai Bunuh Istri, Pria di Riau Gantung Diri
"Bapak cuman nanya ada ibu cerita soal bapak, saya cuman bilang ibu cuman bertanya bapak ngasih uang ke saya waktu sekolah," ujar R.
Menurut R saat sang ayah datang, ibunya sedang pergi ke acara pesta pernikahan di Desa Batu Ampar.
Sekitar pukul 22.00 WIB, R yang tidur terbangun mendengar ayah dan ibunya bertengkar. R menceritakan saat itu suasana rumah gaduh dan mendengar suara ibunya meminta tolong.
R yang terbangun melihat ibunya terluka dan berlumuran darah.
"Ibu balik sekitar jam 10 malam, saya tidur di luar, ibu langsung masuk ke kamar. Pas kejadian saya liat ibu sudah minta tolong, ibu sudah penuh darah, saya panggil ibu-ibu, ibu hanya diam saja" jelas anak korban.
Baca juga: Cemburu Berujung Maut, Suami Bunuh Istri lalu Bunuh Diri, Jasad Ditemukan di Sumur
Sementara itu Kepala Desa Lubuk Penyamun, Rasmandani mengatakan RS semala ini dikenal baik dan dan memiliki masalah dengan warga lain.
Menurutnya sebelum kejadian, RS bersama warga lainnya menghadiri pernikahan di Desa Lubuk Penyamun.
"Sebelum kejadian hari Rabu, malamnya korban ikut dengan rombongan kami ke Desa Batu Ampar, untuk Menghadiri Pesta pernikahan Warga Desa Lubuk Penyamun di sana, udah magrib kami ke berangkat" kata Rasmandani. Jum'at (18/3/2022).
Ia menambahkan 2 bulan terakhir korban RS juga sempat mengurus sepupunya di rumah karena sakit.
"Pas pisah ranjang korban lagi mengurusi sepupunya yang sedang sakit" ujar Rasmandani.
Menurut Rasmandani, pelaku ES sempat mencuri dua ponsel milik paman RS. Pelaku kemudian diusir oleh korban setelah mengembalikan satu ponsel yang telah dicuri.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Padang Pariaman, Pukul Kepala Korban dengan Batu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.