NUNUKAN, KOMPAS.com – Jelang Bulan Suci Ramadhan 2022, kondisi Pelabuhan Tunon Taka di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, penuh sesak dengan penumpang.
Ratusan penumpang rela berjejalan untuk berebut masuk kapal. Suasana tersebut, diabadikan oleh sejumlah netizen di Nunukan.
Bahkan beberapa video yang menunjukkan visual sejumlah penumpang nekat menyewa jasa speedboat demi mengejar kapal dan memaksa naik, menjadi viral.
Yang terbaru, adalah antrean penumpang KM.Thalia, sejak jam 07.00 wita pada Rabu (16/3/2022) yang akhirnya berjubel dan berebutan masuk dermaga Pelabuhan Tunon Taka sehinggga mengakibatkan pintu masuk ruang tunggu penumpang yang terbuat dari material kaca, pecah berantakan.
Baca juga: Bawa Muatan Ikan Ilegal, 2 WNA Malaysia dan Speed Boat Diamankan di Pasar Ikan Nunukan
Plt Kepala Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Sukri tidak membantah kondisi tersebut.
"Sejumlah stake holder di Pelabuhan dari KSOP, PELNI, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), agen tiket dan pengelola kapal sudah sepakat masalah pemberlakuan PPKM. Kita batasi jumlah penumpang sebanyak 70 persen dari kapasitas kapal," ujarnya, Kamis (17/3/2022).
Dalam kasus terbaru, kapasitas KM.Thalia jurusan Pare Pare Sulawesi Selatan sekitar 1.500an penumpang, sehingga jumlah penumpang yang diakomodasi adalah 1.029 orang.
Hanya saja, kesepakatan yang sudah menjadi mufakat dalam rapat, tidak diindahkan oleh para agen tiket.
Baca juga: Didominasi Barang dari Malaysia, Harga Minyak Goreng di Kaltara Justru Turun
Mereka menjual tiket lebih dari ketentuan jumlah penumpang, sehingga yang terjadi, banyak barang penumpang sudah naik kapal dan pemilik barang belum naik.
Sebaliknya, penumpang sudah ada dalam kapal, namun barang barang mereka tidak terbawa.
"Semua yang terjadi adalah tanggung jawab agen. Semua sudah disepakati dalam rapat yang kita adakan," tegasnya.