NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Nunukan, Kalimantan Utara, mengirim 11 sampel pasien PT Mandiri Inti Perkasa (MIP) yang diduga terpapar Covid-19 varian omicron.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan, Sabaruddin mengatakan, penularan virus corona di perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Sembakung ini cukup cepat, sehingga dikhawatirkan akan meluas.
"Butuh skema penanganan yang tepat terlebih perkembangan kasusnya sangat sangat cepat. Untuk antisipasi ini adalah varian omicron, kita kirimkan 11 sampel pasien yang hasil PCR –nya kemarin positif Covid-19," ujarnya, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Luas Hutan Mangrove Nunukan yang Diduga Dirusak Oknum Pengusaha Ternyata Lebih dari 80 Hektar
Kasus aktif di PT MIP terdeteksi pertama kali pada 13 Februari 2022.
Saat itu terdapat satu kasus aktif dari seorang buruh bernama MN yang merupakan pelaku perjalanan dengan rapid test antigen positif.
Sampai hari ini, Rabu (23/2/2022), jumlah pasien di PT MIP tercatat sebanyak 184 orang dari 511 kasus aktif.
Selain PT MIP, perusahaan kelapa sawit PT Bumi Indah Seimanggaris (BSI), begitu juga dengan PT Karangjoang Hijau Lestari (KHL).
Keduanya juga mencatatkan penularan Covid-19, tapi penyebarannya tidak secepat PT MIP.
"Kalau kita pakai zonasi, bisa jadi Kecamatan Sembakung masuk zona hitam. Beruntung di sana adalah daerah terisolir dan terkarantina dengan baik di kawasan perusahaan. Itu menjadi kuncian dan meminimalisasi kontak dengan masyarakat sekitar," kata dia.
Baca juga: Masuk Lewat Jalur Tikus di Nunukan, Seorang WN Filipina Ditangkap di Nagekeo
Hingga 23 Februari 2022, Dinas Kesehatan Nunukan mencatat, ada 511 kasus aktif dengan jumlah total kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 6.775 kasus.
Sebanyak 6.127 pasien sembuh dan 137 kematian akibat Covid-19.
Pasien yang dirawat di RSUD Nunukan tercatat sebanyak sembilan orang, di gedung karantina Rusunawa sebanyak 93 orang, dan pasien yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 409 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.