Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Penumpang di Pelabuhan Nunukan Berebut Naik Kapal, Nekat Kejar dengan Speedboat

Kompas.com - 17/03/2022, 16:29 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Jelang Bulan Suci Ramadhan 2022, kondisi Pelabuhan Tunon Taka di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, penuh sesak dengan penumpang.

Ratusan penumpang rela berjejalan untuk berebut masuk kapal. Suasana tersebut, diabadikan oleh sejumlah netizen di Nunukan.

Bahkan beberapa video yang menunjukkan visual sejumlah penumpang nekat menyewa jasa speedboat demi mengejar kapal dan memaksa naik, menjadi viral.

Yang terbaru, adalah antrean penumpang KM.Thalia, sejak jam 07.00 wita pada Rabu (16/3/2022) yang akhirnya berjubel dan berebutan masuk dermaga Pelabuhan Tunon Taka sehinggga mengakibatkan pintu masuk ruang tunggu penumpang yang terbuat dari material kaca, pecah berantakan.

Baca juga: Bawa Muatan Ikan Ilegal, 2 WNA Malaysia dan Speed Boat Diamankan di Pasar Ikan Nunukan

Plt Kepala Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Sukri tidak membantah kondisi tersebut.

"Sejumlah stake holder di Pelabuhan dari KSOP, PELNI, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), agen tiket dan pengelola kapal sudah sepakat masalah pemberlakuan PPKM. Kita batasi jumlah penumpang sebanyak 70 persen dari kapasitas kapal," ujarnya, Kamis (17/3/2022).

Dalam kasus terbaru, kapasitas KM.Thalia jurusan Pare Pare Sulawesi Selatan sekitar 1.500an penumpang, sehingga jumlah penumpang yang diakomodasi adalah 1.029 orang.

Hanya saja, kesepakatan yang sudah menjadi mufakat dalam rapat, tidak diindahkan oleh para agen tiket.

Baca juga: Didominasi Barang dari Malaysia, Harga Minyak Goreng di Kaltara Justru Turun

Mereka menjual tiket lebih dari ketentuan jumlah penumpang, sehingga yang terjadi, banyak barang penumpang sudah naik kapal dan pemilik barang belum naik.

Sebaliknya, penumpang sudah ada dalam kapal, namun barang barang mereka tidak terbawa.

"Semua yang terjadi adalah tanggung jawab agen. Semua sudah disepakati dalam rapat yang kita adakan," tegasnya.

Sukri menegaskan, KSOP Nunukan hanya memastikan jumlah penumpang sesuai dengan aturan PPKM.

Selain itu, jumlah barang juga harus dipastikan bobotnya demi menghindari overload dan demi keselamatan para penumpang kapal.

Sukri juga tidak membantah, banyak penumpang yang kecewa dan protes, bahkan nekat menyewa speedboat mengejar kapal dan memaksa naik.

"Meski mereka berbuat seperti itu, (menyewa speedboat untuk mencoba naik kapal), namun tidak ada satupun yang naik ke atas kapal penumpang. Kita menegakkan aturan dan kesepakatan dalam rapat. Yang jelas, kapasitas kapal sesuai aturan PPKM, dan aturan keselamatan berlayar tetap kami pedomani," tegasnya.

Baca juga: Banyak Anak Tak Sekolah di Nunukan, Pernikahan Dini dan Budi Daya Rumput Laut Disebut Jadi Sebabnya

Manager Operasional Pelindo Regional 4, Damsi, juga membenarkan fasilitas pintu masuk ruang tunggu rusak akibat ratusan penumpang yang berebut masuk demi bisa naik kapal.

Ia menjelaskan, jelang keberangkatan KM Thalia, diperkirakan ada 1.200 lebih calon penumpang.

Di hari yang sama, ada juga pelaksanaan vaksin kedua dan booster sehingga Pelabuhan Tunon Taka terlihat penuh sesak dengan manusia.

"Pintu kaca pecah tidak kuat menahan tekanan banyaknya penumpang berebut masuk dermaga. Bagaimanapun ketentuan jumlah penumpang harus sesuai aturan PPKM. Yang masuk kapal sekitar 70 persen dari kapasitas kapal. Untuk kerusakan pintu, kami sudah memesan lagi dan akan segera dipasang," katanya.

Baca juga: Jelang Pembukaan Jalur Perbatasan Malaysia, Danlantamal XIII Tarakan Tegaskan Tak Boleh Ada Pelanggaran di Perbatasan Laut RI

Terpisah, bagian operasi KM.Thalia, Andi Salman menjelaskan, fenomena penumpang membeludak jelang Ramadhan memang selalu terjadi.

Lonjakan jumlah penumpang, biasanya didominasi oleh para buruh perusahaan di Nunukan dan sejumlah PMI di Malaysia.

"Biasanya tanggal gajihan mereka dibayarkan pertengahan bulan jelang Ramadhan. Itu menjadi waktu ideal mereka pulang kampung karena bisa berkumpul dengan keluarga untuk sama sama menyambut Ramadhan di kampung halaman," katanya.

Andi Salman mengaku bertanggung jawab atas adanya barang barang penumpang yang tidak terbawa atau yang sudah naik kapal tanpa keberadaan pemilik.

Nantinya, barang yang terbawa akan dikoneksikan dengan para buruh pelabuhan di Parepare, Sulawesi Selatan.

Daftar pemilik diserahkan ke mereka untuk nanti diambil pada saat kedatangan mereka sepekan kemudian.

Baca juga: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 di Perbatasan RI-Malaysia, Dinkes Nunukan Catat 39 Kasus Terjadi pada Februari

Sementara untuk barang penumpang yang tidak termuat kapal, barang diamankan di gudang pelabuhan dan dipastikan aman untuk dibawa pada keberangkatan berikutnya.

"Kasus membeludaknya penumpang jelang Ramadhan memang selalu terjadi. Dan selalu seperti ini kasusnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com