Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Bangka Belitung, Daerah Dua Pulau yang Kaya Timah

Kompas.com - 11/02/2022, 15:19 WIB
Dini Daniswari

Penulis

3. Penduduk Bangka Belitung Orang Suku Laut

Penduduk di Pulau Bangka Belitung merupakan orang suku laut yang telah teralkutirasi dengan Malaka, Riau Kepulauan, Sulawesi, Kalimantan, maupun Suku Bugis.

Kondisi ini ditambah dengan kedatangan masyarakat dari Minangkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan Bawean, Aceh, serta beberapa suku lainnya yang telah terlebih dahulu melebur.

Percampuran tersebut menghasilkan generasi baru, yaitu Orang Melayu Bangka Belitung.

Bahasa yang paling dominan digunakan adalah bahasa Melayu yang juga disebut sebagai bahasa daerah.

Baca juga: BMKG Prediksi Kepulauan Bangka Belitung Dilanda Cuaca Ekstrem

Namun, adanya keanekaragaman suku bangsa di wilayah tersebut, alhasil bahasa yang digunakan antara lain bahasa Mandarin dan bahasa Jawa.

4. Bandara Depati Amir

Bandara udara di Provinsi Kepulauan Riau bernama Bandara Udara Depati Amir atau Depati Amir Airport.

Bandara yang juga dikenal sebagai Bandar Udara Pangkal Pinang adalah bandara udara yang terletak di Kota Pangkal Pinang.

Bandara telah dibangun sejak penjajahan Jepang pada 1942, sebagai pertahanan dari serangan sekutu.

Sesuai surat Sekjen Dephub No 378/TLK/DEPHUB/VIII/85 tanggal 22 Agustus 1985 nama pelabuhan udara diubah menjadi Bandara Udara.

Sedangkan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri perhubungan No SK.1/AU.106/PHB-99 tanggal 25 Agustus 1999, nama Bandara Udara

Baca juga: Calon Penumpang di Bandara Depati Amir Diminta Hubungi Maskapai

Pangkalpinang diubah menjadi Bandara Udara Depati Amir.

5. Lempah Kuning Makanan Khas Bangka

Lempah Kuning atau lempah nanas merupakan masakan yang umum di Pulau Bangka.

Lempah Kuning merupakan sup ikan dengan buah nanas. Rasa masakan ini pedas dan biasanya disantap dengan nasi.

Bahan pembuat lempah kuning dapat menggunakan ikan, ayam, maupun daging sapi.

6. Ritual Adat Buang Jung

Ritual adat Buang Jung dilaksanakan setiap tahun. Ritual adat ini dilakukan terutama jika alam dianggap telah mengalami perubahan, seperti angin laut yang berhembus kencang dan air laut pasang, antara Juni dan Juli.

Baca juga: Pemerintah Bedah 10.634 Rumah di Kepulauan Bangka Belitung

Daya tarik tradisi ini adalah seorang laki-laki Sawang yang memperlihatkan keahlian berdiri di atas dua buah tiang kayu.

Selain berdiri, ia juga menari mengikuti alunan gendang yang dimainkan sendiri selama beberapa menit.

Adapun, ketinggian kayu mencapai kurang lebih 5 meter dari permukaan tanah, atau biasa disebut tiang jitun. (Editor: Yuharrani Aisyah)

Sumber: babelprov.go.id, ejournal.borobudur.ac.id, dan kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com